Solo, Gatra.com - Pemerintah Indonesia meminjamkan beberapa peralatan untuk pelaksanaan ASEAN Para Games (APG) 2023 di Kamboja. Hal ini karena peralatan yang dimiliki oleh Kamboja tidak memadai.

Peminjaman alat ini dibenarkan oleh Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia dalam ASEAN Para Games 2023, Andi Herman usai pelepasan kontingen di Pendopo Gede Balai Kota Solo, Senin (29/5). Ia mengungkapkan bahwa kesiapan tuan rumah terhadap perangkat tidak selengkap yang dimiliki oleh Indonesia.

”Alat yang kami punya di sini termasuk lengkap, terbaik di ASEAN. Jadi beberapa perangkat pertandingan dipakai di sana,” katanya.

Menurutnya hal tersebut bukan menjadi persoalan besar. Pasalnya peralatan yang memadai juga menjadi kebutuhan bagi atlet Indonesia yang bertanding.

”Itu juga untuk kepentingan kita juga. Dengan menggunakan perangkat ini tentu atlet kita sudah terbiasa. Jadi oke-oke saja,” ujarnya.

Ada beberapa peralatan dari lima cabang olahraga yang dipinjamkan ke Kamboja. Sayangnya Andi tidak merinci apa saja yang dibawa ke Kamboja untuk bertanding.

”Lebih dari 5 cabor (cabang olahraga) yang perangkatnya diminta untuk dipakai di sana. Misalnya karpet goalball hingga gawang. Ada perangkat-perangkat khusus,” ucapnya.

Saat ditanya apakah mengganggu latihan, saat ini sesi latihan para atlet sudah selesai. Sehingga tidak mengganggu aktivitas para atlet Indonesia.

”Baru beberapa hari lalu dari Kamboja yang menyampaikan. Kita sudah selesai juga (latihannya),” jelasnya.

Rencananya alat-alat ini akan diterbangkan ke Kamboja bersamaan dengan keberangkatan para atlet pada Selasa (29/5). Untuk pemberangkatan atlet ini, pemerintah mencarter dua pesawat yang khusus untuk menerbangkan kontingen Indonesia dan peralatan yang akan dibawa.

”Jadwal penerbangannya besok, direct dari Bandara Adi Soemarmo ke Phnom Penh,” imbuh Andi.

Sementara itu Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengapresiasi upaya ini. Sebab Indonesia diakui memiliki peralatan yang terbaik untuk pelaksanaan pertandingan APG.

”Saya tadi sebenarnya juga nanya sih, tapi ternyata memang karena kita pernah menjadi penyelenggaran ASEAN Para Games dengan sangat baik dan memiliki aset yang baik juga,” kata Dito.