Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) mengumumkan akan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Direktur Eksekutif, Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan bahwa hal tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan pada 24-25 Mei 2023 lalu.
"Keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi inti terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada triwulan III 2023," kata Erwin dalam keterangan resmi yang diterima Gatra pada Jumat (26/5).
Menurut Erwin, fokus kebijakan tersebut diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Kebijakan likuiditas dan makroprudensial longgar tetap dilanjutkan untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan dan tetap terjaganya stabilitas sistem keuangan. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk perluasan ekonomi dan keuangan digital dan penguatan stabilitas sistem dan layanan pembayaran.
"Bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran Bank Indonesia tersebut terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Erwin.
Diketahui, Bank Indonesia terakhir kali menaikan suku bunga acuan pada Januari 2023 dari 5,50% menjadi 5,75%. BI juga telah melakukan penahanan suku bunga acuan sebesar 5,75% tersebut sejak Februari 2023 lalu.