Pontianak, Gatra.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan satu unit pesawat untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC), guna menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat.
Pemerintah setempat telah menetapkan status siaga darurat dalam menghadapi potensi bencana asap akibat karhutla yang terjadi di provinsi tersebut.
“Berdasarkan hasil rapat (koordinasi), disimpulkan kegiatan TMC akan dilaksanakan selama 15 hari, mulai tanggal 24 Mei 2023 sampai dengan 7 Juni 2023," ujar Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Rustian dalam keterangannya, pada Kamis (25/5).
Baca Juga: Sumsel Kerahkan 1.120 Personel Gabungan Hadapi Karhutla
Rustian mengatakan, upaya TMC tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari permintaan kepala daerah setempat. TMC dilakukan sebagai upaya kesiapsiagaan potensi karhutla di provinsi tersebut. Menurutnya, TMC dilakukan untuk membasahi lahan sehingga kondisi tersebut dapat efektif untuk mencegah karhutla.
"Operasi TMC pembasahan lahan akan efektif apabila dilaksanakan pada periode dimana pertumbuhan awan hujan masih cukup signifikan, maka waktu terbaik yang dapat dilakukan adalah sebelum masuk di periode puncak musim kemarau," tambah Rustian.
Sebagaimana diketahui, pesawat untuk TMC tersebut telah tiba di Pontianak pada hari Selasa lalu (23/5). Pada Kamis (25/5), Pesawat Cesna C-208B dengan reg PK-SNM itu telah melaksanakan satu sorti penerbangan dengan ketinggian 10.500 feet.
Baca Juga: Kompleksitas Masalah di Lahan Gambut Penyulut Karhutla
Dalam penerbangan itu, pesawat tersebut diketahui telah melakukan penyemaian awan di utara Kabupaten Ketapang. BNPB mendata bahwa hingga saat ini, operasi TMC telah menghabiskan sebanyak 800 kilogram bahan semai untuk upaya penanganan tersebut.