Purworejo, Gatra.com – Kementerian Perhubungan RI berniat mengaktifkan kembali Stasiun Purworejo, Jawa Tengah yang telah ditutup pengoperasiannya sejak 2010 lalu. Menurut informasi dari masyarakat, berhentinya trayek kereta api dari Stasiun Purworejo ke Stasiun Kutoarjo karena sejumlah kecelakaan yang diakibatkan berbagai faktor, utamanya belum adanya palang kereta api di beberapa perlintasan.
Dalam sesi jumpa pers ground breaking pembangunan Terminal Tipe A Purworejo, Minggu (21/5), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa Stasiun Purworejo akan akrif pada tahun ini.
"Bulan November 2023 Stasiun Purworejo aktif [melayani KA rute Purworejo-Kutoarjo]. Perkiraan dana yang dibutuhkan merevitalisasi kembali Rp20 miliar," kata Budi Karya yang didampingi Anggota Komisi V DPR RI Ir Sujadi dan Gubernur Ganjar Pranowo.
Wacana ini tentunya disambut baik Gubernur Ganjar dan Bupati Purworejo Agus Bastian. "Rencana revitalisasi stasiun inu menarik. Karena dari segi heritage bagus, penataan juga bagus. Tidak hanya sistem transportasi tapi banyak public space yang bisa dipakai [di Stasiun Purworejo]," ucap Ganjar.
Berbeda dengan Menhub, Ir Sujadi justru mengatakan bahwa perencanaan anggaran masih akan dibahas. Artinya, tahun ini, jalur kereta Purworejo-Kutoarjo belum bisa beroperasi.
"Nanti kan ditata trayeknya. Perencanaan pembiayaan belum, baru akan dibahas. Karena tahun anggaran 2023 ini kan sudah habis, kemudian pemerintah sedang membahas anggaran untuk [anggaran] tahun 2024," jelas Ir Sujadi.
Politisi senior PDI Perjuangan ini menambahkan, mengenai rel kereta yang melintasi jalan nasional di Batoh, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, kelak akan dibahas apakah akan dibangun flyover atau underpass yang cocok di daerah tersebut.