Semarang, Gatra.com – Tanggal 21 Mei diperingati sebagai Hari BPR-BPRS.
Tahun ini, ada momen istimewa dalam peringatan tersebut. Di mana saat ini, BPR-BPRS telah berganti nama, dari sebelumnya Bank Perkreditan Rakyat.
“Saat ini, namanya menjadi Bank Perekonomian Rakyat,” ujar Ketua DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jawa Tengah Dadi Sumarsana.
Baca Juga: Perbarindo Ajak BPR-BPRS Kuatkan Tata Kelola dan Daya Saing
Menurut Dadi perubahan nama itu, seiring dengan terbitnya Undang-undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
“Ini sekaligus menjawab pertanyaan masyarakat selama ini. Jadi BPR itu juga tempat menabung, tempat deposito, maupun tempat meminjam. Pegawai juga menjadi nyaman, bahwa saya kerja di bank,” sebutnya.
Kalangan BPR, kata Dadi, menyambut baik Undang-undang ini. Selama ini, pemerintah selalu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan ini ada kaitannya dengan peningkatan ekonomi.
BPR, katanya, merupakan bank terdekat yang bisa mengedukasi masyarakat untuk meningkat secara ekonomi. Mengajak menabung, maupun deposito.
“Ini informasi strategis yang harus digaungkan pemerintah, teman-teman BPR, dan juga dipahami masyarakat. Ini moment luar biasa, agar masyarakat tidak usah jauh-jauh ke mana. Ada BPR, ada juga BPR Syariah yang sama-sama mendapat jaminan dari LPS,” tegasnya.
BPR, lanjut Dadi, juga merupakan bank milik asli Indonesia. Sebab, direksi, komisaris, maupun pegawainya, mayoritas orang setempat. ibaratnya, BPR hadir dari semangat gotong royong.
“Namun tentunya BPR-BPRS juga harus terus berbenah, menguatkan dan mengembangkan lembaga ini. Sehingga bagaimana untuk menguatkan ekonomi masyarakat, semakin baik,” katanya.
Perbarindo Jateng, jelasnya, juga tengah menginisiasi adanya mobile edulife bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pihaknya memprogramkan, satu desa satu pusat informasi, di antaranya mengenai BPR.
“Saat ini juga sudah banyak BPR yang lakukan pinjaman tanpa agunan, bahkan dengan pendampingan, edukasi, pelatihan. Bagaimana yang belum tahu cara menabung, minjam, sehingga usahanya terus maju dan berkelanjutan,” sebutnya.
Memperingati Hari BPR-BPRS, katanya, akan digelar acara Fun Walk di Jakarta pada 28 Mei 2023 nanti. Acara digelar di Jakarta. “Jawa Tengah juga ada acara semacam itu, di tanggal tersebut. Nanti acaranya di halaman kantor gubernur Jawa Tengah,” terangnya.
Acara itu, jelasnya, menjadi bagian tasyakuran sekaligus sebagai sarana penyaluran informasi terkait BPR-BPRS kekinian. “Semua kita ajak ikut, dari pemerintah, BPR maupun masyarakat umum. Kita harapkan pak Gubernur juga bisa datang,” katanya.
Perubahan nama itu, katanya, harus diketahui oleh masyarakat luas. “Jadi nanti kita juga lepas balon. Selamat tinggal Bank Perkreditan Rakyat, selamat datang Bank Perekonomian Rakyat. Itu perlu diketahui semua pihak,” tandasnya.