
Jakarta, Gatra.com -- Dalam kepercayaan umat Kristiani, kenaikan Yesus Kristus ke surga terjadi pada hari ke-40 setelah kebangkitan-Nya, yang disebut juga dengan hari Paskah. Perayaan kenaikan ini setingkat dengan hari raya Natal, Paskah, dan Pentakosta (pengurapan Roh Kudus), dalam universalitas ketaatannya di antara orang-orang Kristen.
Lalu apa makna sebenarnya dari momen Kenaikan Yesus Kristus ini? Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, berikut beberapa penjelasannya:
1. Kegenapan Rencana Tuhan
Naiknya Yesus Kristus ke surga merupakan penggenapan dari rencana Tuhan. Inkarnasi Yesus Kristus dimulai dari kelahiran-Nya dan diakhiri dengan kenaikan-Nya ke surga, diawali dengan turun-Nya ke Bumi, dan diakhiri dengan kembali-Nya ke surga.
Peristiwa ini menjadi bukti rencana-Nya tidak pernah gagal, dan semua yang dirancang-Nya pasti akan berhasil. Hal ini juga menjadi pembuktian bahwa Tuhan benar-benar memiliki kekuasaan yang mutlak.
2.Pemisah Ajaran Yesus Kristus
Momen kenaikan Yesus Kristus menjadi momen pemisah antara yang dilakukan-Nya secara langsung dan diajarkan secara langsung, serta apa yang dilakukan dan diajarkan-Nya lewat Roh Kudus juga para murid atau rasul-Nya.
3. Menjadi Jaminan Orang Percaya Pergi ke Surga
Peristiwa naiknya Yesus Kristus ini juga menjadi jaminan pada umat manusia bahwa ia akan ditempatkan di surga jika benar-benar percaya dan mengikuti ajaran-Nya. Yesus Kristus telah berbicara bahwa Ia akan menyediakan tempat untuk anak-anak-Nya di surga, dan Dia akan kembali lagi untuk menjemput mereka.
Hal ini tertulis dalam Kitab Injil Yohanes Pasal 14 Ayat 3 (Terjemahan Baru/TB), yang bunyinya: "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada."