Kota Malang, Gatra.com – Hasil uji Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim menunjukkan bahwa penyebab kebakaran Malang Plaza berasal dari instalasi kelistrikan yang mengalami hubungan arus pendek sehingga berakibat munculnya api.
Arus pendek yang melelehkan jaringan instalasi kabel listrik itu, terjadi di studio 1 gedung bioskop yang berada di lantai 3 Malang Plaza. Di lokasi, ditemukan kabel instalasi listrik 2 x 2,5 mm² dengan kondisi meleleh dan putus. Hal tersebut menunjukkan adanya bekas terbakar dan terjadi kebocoran arus listrik.
“Kesimpulan dari hasil labfor ini bahwa yang pertama, lokasi api awal kebakaran berada di dalam gedung bioskop di sekitar panggung layar studio 1," ujar Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol. Budi Hermanto, dalam press rilis yang digelar di Polresta Malang Kota, Selasa (16/5)
Lalu yang kedua, lanjut dia, dari akumulasi panas akibat terjadinya kebocoran arus listrik pada jalur instalasi kabel sehingga melelehkan kabel kemudian berkembang membakar bahan mudah terbakar yang berada di sekitarnya.
Selain kabel, barang bukti yang diselidiki oleh Bidlabfor Polda Jatim adalah abu arang sisa kebakaran. Setelah diperiksa memakai alat alat gas chromatography-mass spectrometer (GC-MS), tidak ditemukan adanya zat atau kandungan bahan yang memicu kebakaran. Hal itu mengarahkan pada kesimpulan sementara pada kecilnya kemungkinan jika kebakaran disebabkan oleh faktor luar.
“Setelah diperiksa memakai alat GC-MS, abu arang sisa kebakaran tidak mengandung bahan bakar hidro karbon maupun pelarut yang mudah terbakar,” ujarnya.
Satreskrim Polresta Malang Kota juga telah memeriksa sebanyak 9 orang saksi dalam proses penyelidikan kebakaran Malang Plaza ini. Sembilan saksi yang diperiksa itu, antara lain kepala keamanan, petugas keamanan, teknisi listrik dan air, petugas kebersihan, operator bioskop, dan direktur Malang Plaza.
“Menurut operator bioskop, kegiatan operasional bioskop berakhir pada pukul 23.30 WIB. Dan pihak operator menyampaikan, sudah melakukan pengecekan dan mematikan beberapa lampu, termasuk layar monitor. Sehingga, hal ini masih terus kami dalami,” kata Budi Hermanto.