Gunungkidul, Gatra.com - Aldi Apriyanto (19), warga Kecamatan Girisubo, Gunungkidul, tewas karena letusan senapan yang disandang Briptu Muhammad Kharisma (28), anggota Polsek Girisubo, saat mengamankan pentas dangdutan di desa itu, Minggu (14/5), yang berakhir ricuh.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyatakan kejadian tersebut diharapkan menjadi pelajaran dan warga tak terpancing emosi kejadian tersebut.
Hal itu disampaikan Sunaryanta saat mengunjungi rumah duka almarhum Aldi di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Girisubo dan bertemu dengan keluarga almarhum Aldi untuk mengucap bela sungkawa.
“Ibu dan bapak yang tabah, sabar. Ini musibah. Kita serahkan insiden ini pada pihak yang berwajib atau kepolisian,” ucap Sunaryanta, Senin (15/5).
Ia berharap insiden meninggalnya Aldi dapat dijadikan pelajaran, baik pembuatan event keramaian, maupun regulasi pembuatan event berskala besar, khususnya di Gunungkidul.
“Memang kita sudah diberikan keleluasaan dalam pembuatan event ya. Saya minta perencanaan harus matang,” katanya.
Ia berharap masyarakat semakin dewasa, bahwa penyelenggaraan acara hiburanhendaknya bisa dinikmati dengan baik, bukan malah menciptakan keributan. “Sudah tidak zamannya sekarang seperti itu (terjadi keributan),” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan surat keterangan kematian dan diterima Lurah Nglindur, Hanan Amsori.
Jenazah almarhum Aldi Apriyanto dimakamkan di pemakaman desa setempat sekitar pukul 11.00 WIB. Pemberangkatan jenazah diwarnai isak tangis keluarga.
Ia meminta masyarakat Girisubo tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Penanganan insiden ini hendaknya diserahkan kepada pihak berwajib atau pihak kepolisian. “Semua sudah telanjur dan ini menjadi kepedulian semua pihak,” paparnya.