Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Charta Politika Indonesia mencatat nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno sebagai sosok calon wakil presiden (Cawapres) dengan elektabilitas tertinggi jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Adapun, elektabilitasnya itu mencapai angka 19,8 persen.
"Saya pikir, ini dikarenakan investasi elektoral yang sudah dimiliki Sandi pada Pemilu sebelumnya," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam acara rilis survei bertajuk 'Dinamika Elektoral Pasca Isu Piala Dunia U-20 & Deklarasi Batu Tulis', Senin (15/5).
Elektabilitas Sandi Uno itu disusul oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menempati urutan kedua dengan angka 18,4 persen. Yunarto menyebut, angka itu berhasil menempatkan keduanya dalam posisi berimbang. Terlebih, nama keduanya telah terus bersaing dalam bursa cawapres Pemilu 2024 sejak sekira enam bulan terakhir.
Di samping itu, nama Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD tercatat menempati posisi ketiga elektabilitas cawapres. Bahkan, angka elektabilitasnya terbilang cukup tinggi, dengan 15,2 persen.
"Nah, yang ketiga yang mengagetkan. Saya pikir ini nama baru ya, tidak pernah dibahas terlalu banyak dalam rilis-rilis sebelumnya," ujar Yunarto.
Adapun, elektabilitas Mahfud MD tercatat telah melampaui sejumlah tokoh politik lain. Beberapa di antaranya seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 10,9 persen, Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) Erick Thohir, ataupun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 5,8 persen.
Selain itu, ada pula nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang memiliki elektabilitas sebesar 3,5 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani dengan 2,9 persen, ataupun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan 2,2 persen.
"Ini menurut saya bisa mengubah konstelasi, walaupun catatannya, partai mana yang kemudian ingin memajukan nama Pak Mahfud, ketika masing-masing partai masih fokus pada mengajukan jagoannya atau ketua umumnya untuk menjadi cawapres?" pungkas Yunarto dalam kesempatan itu.
Diketahui, survei tersebut dilakukan Charta Politika Indonesia secara tatap muka terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia selama periode 2-7 Mei 2023. Adapun, margin of error (batas kesalahan) dari survei itu tercatat mencapai 2,82 persen.