Palembang, Gatra.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau semua pihak untuk waspada terhadap gelombang panas yang terjadi wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) saat memasuki musim kemarau.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, V Sinta Andayani, mengatakan, cuaca panas telah terjadi sejak bulan April lalu ditambah curah hujan yang mulai berkurang dengan suhu mencapai 31 sampai 34 derajat. Meski demikian, ini masih normal di daerah tropis, khususnya Sumsel.

"Gelombang panas di wilayah negara lain berbeda dengan yang di wilayah kita. Kalau kita memang sudah masuk musim kemarau yang suhunya masih normal," ujar Shinta kepada Gatra.com. Jumat (12/5).

Meski demikian, lanjut Shinta, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menghindari cuaca panas tersebut dan menjaga kondisi tubuh agar tidak kekurangan cairan. Agar tidak kekurangan cairan, dapat minum air putih sesuai kebutuhan.

"Minum air dan kalau bisa pakai penutup kepala agar terhindar dari panas ketika beraktivitas," ucapnya.

Shinta juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada akan musim kemarau nanti, supaya dapat menghemat persediaan air bersih. Karena kondisi musim kemarau kemungkinan akan berlangsung lama.

"Curah hujan berkurang, untuk sumber mata air juga pasti berkurang saat kemarau. Jadi lebih baiknya kita hemat air bersih," kata Shinta

Selain itu, Shinta juga berharap agar masyarakat dapat menjaga wilayahnya dari bahaya Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan tidak membuka lahan dengan membakar.

"Titik hot spot terpantau 1 medium di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Karena itu, jangan buka lahan dengan membakar sembarangan, kalau sudah ada api sulit di padamkan, apalagi musim kemarau saat ini," imbaunya.