Home Hukum Pengobatan Ida Dayak di Kupang Hoaks, Korban Transfer Uang Muka

Pengobatan Ida Dayak di Kupang Hoaks, Korban Transfer Uang Muka

Kupang, Gatra.com- Banyak warga NTT jadi korban berita hoaks terkait pengobatan Ida Dayak di Kupang. Selain di NTT ada juga warga negara Timor Leste yang sudah datang ke Kupang untuk berobat kepada Ida Dayak. Jadwal pengobatannya 12 Mei – 14 Mei di gedung Pramuka NTT.

Ada yang sebagian calon pasien yang sudah transfer uang ke orang yang menamakan diri agen pengobatan Ida Dayak. Gedung Pramuka NTT pun diserbu calon pasien. Hal ini membuat para pegawai kebingungan karena mereka sama sekali tidak tahu gedung tersebut dijadikan lokasi pengobatan.

Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka NTT, Sinun Petrus Manuk, kepada awak media menegaskan bahwa informasi terkait pengobatan Ida Dayak yang melibatkan pihaknya adalah tidak benar atau hoaks.

“Saya kaget dan baru mengetahui informasi bahwa ada pengobatan Ida Dayak setelah ada korban yang datang ke Kwarda Pramuka NTT untuk pengobatan alternatif Ida Dayak,” kata Sinun Petrus Manuk ( 12/5).

Sinun menyebutkan ada beberapa calon pasien yang datang ke kantor untuk berobat menunjukan bukti transfer uang muka kepada orang yang mengaku agen Ida Dayak.

“Tadi ada beberapa yang datang dan bilang kegiatan pengobatan Ida Dayak hari ini. Bahkan mereka menunjukkan bukti transfer uang muka. Kepada mereka saya tegaskan bahwa Kwarda Pramuka NTT tidak tahu menahu tentang rencana pengobatan Ida Dayak ini. Akhirnya mereka pulang dengan kecewa ,” jelas Sinun.

Oleh karena informasi hoaks tersebut, Ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi, dan jangan mudah percaya terhadap informasi yang beredar di media sosial.

“Selain dari Kota Kupang, ada juga dari Timor Leste yang sejak kemarin datang dan menginap di hotel,” tambahnya.

Dirinya menegaskan bahwa Kwarda Pramuka NTT tidak pernah menginformasikan atau melakukan pemberitahuan apapun tentang pengobatan ini.

“Saya minta gerakan Pramuka agar melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak gampang tertipu dengan berita di media sosial,” tandasnya.

41