Jakarta, Gatra.com- Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu menyebut pengusutan kasus toilet mewah senilai Rp98 miliar di Bekasi hampir selesai.
"Masih penyelidikan tapi sudah mendekati final, tunggu aja ya nanti kita umumkan," ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (11/5).
Adapun kendala KPK dalam penyelidikan dibeberkan oleh Asep yaitu sulitnya melakukan penilaian dari 488 unit yang ada.
"Jadi memang yang menjadi sedikit tantangan bagi kita adalah bagaimna menentukan dari 488 (unit). Jadi kita waktunya agak panjang dalam rangka melakukan penilaian terhadap masing-masing objek itu," tambahnya.
Asep mengaku sudah memanggil beberapa pihak guna melakukan pemeriksaan. Saat ini, tim penyelidik KPK tengah melakukan audit terkait apa saja yang janggal.
"Kalau dilidik sih sudah pemanggilan kita tahap mencoba kordinasi dengan auditor apa yang kira-kira tidak sesuai," paparnya.
Ke depan, KPK akan segera mengumumkan hasil penyelidikan dari pembangunan toilet untuk institusi pendidikan yang merugikan negara sebesar Rp98 miliar tersebut.
"Saya sampaikan bahwa proses masih penyelidikan sudah mendekati tahap akhir, nanti ditunggu saja," pungkasnya.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bekasi menganggarkan dana sebesar Rp98 miliar untuk pembangunan 488 toilet di sejumlah institusi pendidikan.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya mempertahankan predikat Kabupaten Sehat melalui program mewujudkan daerah yang bersih, aman, nyaman dan sehat menuju Indonesia Sehat. Terlebih di masa pandemi Covid-19 dan rencana pembukaan sekolah tatap muka di 2021.
Salah satu sekolah yang mendapat pekerjaan proyek tersebut adalah SDN 04 Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Anggaran pembangunan toilet mencapai Rp196.848.000 yang dikerjakan oleh CV Cikal Kelapa Mandiri.
Anggaran ratusan juta itu digunakan untuk pembangunan tiga unit toilet dengan luas bangunan 2,7 x 2,6 meter. Dua toilet dilengkapi dengan kloset jongkok dan satu keran air.
Sementara, satu lainnya hanya diperuntukkan sebagai urinoir atau ruangan khusus untuk buang air kecil (seni). Pintu toilet menggunakan bahan aluminium dengan lapisan kertas tebal mirip kayu atau high pressure laminate (HPL). Terdapat ventilasi di masing-masing toilet.
Di depan bangunan toilet tersedia dua unit wastafel atau sarana cuci tangan dan dua cermin, serta lima keran injak yang berada di sejumlah titik di selasar bangunan toilet. Keran injak sengaja dipilih untuk mencegah penularan Covid-19.