Padang, Gatra.com - Civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP) menjamin tak ada perjokian dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT).
Langkah antisipasinya, UNP memastikan semua komputer yang digunakan dalam UTBK bebas dari aplikasi. Tujuannya, mewaspadai perjokian melalui aplikasi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
"Kita juga menurunkan 1.023 orang pengawas untuk memantau proses ujian," kata Rektor UNP, Ganefri saat ditanyakan awak media, Senin (8/5) di Rektorat UNP.
Ganefri tak menampik usaha perjokian selalu ada, hanya saja peluangnya sangat tipis. Termasuk perjokian melalui aplikasi AI pun sudah diwanti-wanti sejak awal sebelum penetapan pelaksanaan UTBK-SNBT.
"Makanya kami imbau kepada peserta UTBK, jangan mau terlibat perjokian, ketahuan saja langsung digagalkan," tegasnya.
Selain perjokian, peserta calon mahasiswa juga tak bisa berkongsi dalam menjawab soal. Pasalnya, masing-masing peserta mendapat soal yang berbeda, sehingga tak bisa saling tukar atau berbagi jawaban.
"Setiap peserta soalnya beda, jadi gak bisa lihat kiri, kanan, depan atau belakang. Peserta yang gerak-gerik mencurikan saja langsung masuk berita acara, ditandai pengawas," terangnya.
Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) UTBK Kemendikbud dan Ristek, Urip Purwono juga mengaku, pihaknya telah melakukan antisipasi perjokian. Termasuk di antaranya mewaspadai penggunaan aplikasi kecerdasan buatan AI.
Menurutnya, antisipasi ini merupakan hasil evaluasi dan prediksi perjokian UTBK tahun sebelumnya. Mulai dari perjokian secara manual hingga berbasis tegnologi digital dengan berbagai aplikasi.
"Makanya kita minta seluruh komputer clear atau bersih dari aplikasi. Lalu pengawas juga intens mengawasi agar tidak ada celah peserta berbuat curang," pungkasnya.
Diketahui, UTBK-SNBT ini dilaksanakan 8-28 Mei 2023 di lingkungan Kampus UNP Air Tawar Padang. Tahun ini jumlah peserta di UNP mencapai 21.221 orang, atau terbanyak di wilayah Sumbar.