Jakarta, Gatra.com - Calon presiden (Capres) usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengatakan, ada tiga isu kenegaraan yang saat ini mulai ia diskusikan bersama dengan koalisi pengusungnya itu.
Anies menyebut, ketiga isu itu merupakan persoalan di Tanah Air, yang telah dicatatnya saat berdialog dengan masyarakat dalam 'tirakatnya' ke sejumlah wilayah di Indonesia selama bulan Ramadan 1444 Hijriah lalu.
"Ada persoalan yang sangat serius yang terkait dengan kemiskinan, yang kedua terkait dengan biaya hidup dan kebutuhan pokok yang harganya tinggi, yang ketiga adalah lapangan kerja," kata Anies Baswedan, dalam konferensi pers bersama Tim 8, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/5).
"Jadi, koalisi perubahan untuk persatuan sudah mulai membahas tentang agenda yang senyatanya dibutuhkan oleh masyarakat," imbuhnya.
Dengan kata lain, menurut Anies, koalisi yang digagas oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu telah rampung membahas urusan-urusan personalia. Dengan kata lain, saat ini koalisinya sudah mulai masuk pada pembahasan inti yang menyangkut kenegaraan.
"Koalisi ini sudah berbulan-bulan bekerja, dan pembahasan-pembahasan yang terkait dengan porsi-porsi personalia dan lain-lain itu sudah diselesaikan di awal. Sekarang, kita mulai pada substansi perubahan," ujar Anies, dalam kesempatan itu.
Di samping itu, Anggota Tim 8 Perwakilan Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, saat ini KPP tengah melakukan pembahasan mengenai skema yang akan dibangun untuk menghadapi ketiga permasalahan itu. Mengingat, ketiganya merupakan persoalan besar yang dinilai mendesak sekaligus penting bagi Indonesia.
"Jadi, ini bukan hanya semata-mata kontestasi dari figur, tapi gagasan dan jejak rekam yang memberikan solusi atas tiga problem ini. Jadi, bukan hanya semata-mata perlagaan semata-mata, tapi gagasan yang akan ditawarkan sekaligus bisa menjadi solutif atau tidak," kata Willy Aditya, dalam kesempatan yang sama.
Menurut Willy, pihaknya telah menyusun serangkaian agenda untuk mendiskusikan tiga persoalan kenegaraan tadi, dengan beberapa lembaga riset, lembaga kajian, kampus maupun para pakar. Pihak-pihak itu dilibatkan dalam proses untuk merinci (break down) permasalahan terkait tiga persoalan utama itu.