Banjarbaru, Gatra.com - Cuaca panas terik di wilayah Kalsel menyengat dalam sebulan terakhir. Sesuai prakiraan BMKG, kemarau sudah mulai melanda provinsi berjuluk 'Bumi Lambung Mangkurat' ini.
Pemprov Kalsel pun telah siap siaga menghadapi musim kemarau yang kemungkinan besar berlangsung berbulan - bulan karena merupakan siklus kemarau empat tahunan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi mengungkapkan, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor memberikan arahan penting untuk insan BPBD Kalsel agar menyiapkan langkah - langkah kongkret dan melakukan koordinasi intens dengan pihak terkait seperti TNI-POLRI, Orari, Manggala Angni, Pasukan Pemadam Kebakaran dan masyarakat peduli api untuk bersiap siaga melakukan pencegahan dan bergerak bersama untuk melakukan pemadaman jika bencana Karhutla terjadi.
"Bapak Gubernur Sahbirin menekankan BPBD Kalsel untuk melakukan antisipasi dan pencegahan Karhutla. Bila terjadi Karhutla, kami diminta untuk melakukan langkah cepat dan terukur dengan terus berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan kabupaten/kota," ujarnya kepada Gatra.com di Banjarbaru, Jumat (5/5).
Bambang menyebut, tak hanya melakukan langkah persiapan dan antisipasi dengan Stakeholder di Banua, BPBD Kalsel juga terus melakukan komunikasi intens dengan BNPB."Kami juga siapkan usulan untuk bantuan helikopter water booming kepada BNPB. Tergantung kebijakan BNPB berapa unit nanti yang disiapkan," ujarnya.
Langkah kongkret lainnya, beber Bambang, BPBD Kalsel secara masif melakukan edukasi kepada masyarakat melakui mobil komunitas informasi edukasi (KIE) keluar masuk kampung yang masuk dalam peta kampung rawan bencana Karhutla.
Bambang menyebut, kawasan Bandara Internasional Syamsuddin Noor menjadi perhatian khusus agar terhindar dari Karhutla. Selain mendirikan Posko Karhutla, di kawasan bandara selalu dilakukan pemantauan setiap hari.
"Kawasan Bandara kita ketahui rawan terjadi kebakaran karena banyak semak belukar dan lahan gambut. Makanya lahan disana kita usahakan selalu basah. Kita juga sudah terbantu dengan adanya tanggul sistem buka tutup yang ada di Cindai Alus proyek PUPR. Kalau cuaca panas, tanggul di buka. Sejauh ini situasi lahan di sekitar bandara masih normal," katanya.
Di bagian lain, Bambang mengucapkan terima kasih kepada DPRD Kalsel yang sangat memahami dan memperhatikan betul dengan BPBD Kalsel. "Dewan memperhatikan skala prioritas untuk anggaran. Mereka sangat memahami betapa pentingnya keberadaan BPBD. Kita terus berbenah karena pada poin ke lima misi daerah adalah memperkuat ketahanan bencana," ujarnya.