Jakarta, Gatra.com - Viral di media sosial video seorang driver taksol (taksi online) dipukul dan ditodongkan pistol oleh seorang pengendara mobil dengan kendaraan berpelat nomor dinas Polri.
Pemobil tersebut melakukan tindakan penganiayaan, karena tak terima sikap driver taksol di sebuah jalan tol.
Kejadian itu dalam sebuah video yang diunggah akun media sosial @tigersespan aksi tersebut terjadi pada Kamis (4/5) pukul 21.30 WIB di Tol dalam kota.
Berdasarkan informasi pasca kejadian tersebut, sopir Taksi Online, Hendra kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polda Metro Jaya. Laporan diterima dan Hendra mendapatkan surat bernomor LP/B/2391/V/2023/SPKT/Polda Metro Jaya.
Dari keterangan terangkum kejadian berawal saat driver taksol bernama Hendra sedang membawa penumpang dan melintas di Tol Jakarta - Tangerang. Hendra yang mengendarai mobilnya, melintas di lajur tiga dan berpindah ke lajur empat. Saat itu, kondisi jelang exit tol Tomang cukup padat.
Rupanya, dari belakang, pengendara mobil berpelat Polri itu mengejarnya dan meminta mobil Hendra untuk segera berhenti.
Dalam video yang direkam oleh penumpang, pengendara mobil berpelat mobil dinas Polri itu tapak emosional dan membentak Hendra karena tak terima mobilnya disalip. Hendra sempat menenangkan pelaku, namun Hendra tetap dihadiahi bogem mentah. Bahkan pengemudi tersebut mengeluarkan sejenis senjata api.
Pelaku pemukulan juga melontarkan kata-kata kasar kepada Hendra, dan mengancam mencatat pelat mobil Hendra untuk ditelusuri. Pelaku juga sempat meminta Hendra membuka pintu mobilnya, namun ditolak.
Hendra tak melakukan perlawanan, hanya sempat mengacungkan jari jempol ke pelaku pemukulan dan mengancam kejadian tersebut akan diviralkan.
Video peristiwa yang sama juga diupload anggota DPR RI, Ahmad Sahroni. Dalam caption postingan tersebut, Sahroni meminta pelaku segera ditindak.
"Pelat Nopol dari Polda Metro Jaya. Wajib dicari manusia yang pegang senjatanya mesti diperiksa, saya sangat yakin sama pak Kapolda dan besok dah ketemu orangngnya. Arogannya ngeri," kata Ahmad Syahroni.
Belum ada keterangan resmi dalam pihak Polda Metro Jaya terkait kejadian tersebut.