Jakarta, Gatra.com - President of World Vegan Organisation (WVO) & Vegan Society of Indonesia (VSI), Dr Susianto meluruskan beberapa persepsi masyarakat yang keliru atas gaya hidup vegan.
Susianto menyebut, bahan makanan bersumber nabati lebih baik dari daging. Hal ini telah terbukti secara ilmiah.
Presiden WVO ini meluruskan kesalahan informasi yang sempat beredar di media sosial. Ada yang mengatakan, konsumsi kedelai bisa meningkatkan resiko kanker payudara.
"Itu gak bener. Jurnal ilmiah (menunjukkan) konsumsi soya menurunkan resiko kanker payudara 30 persen bukan menaikkan," ucap Susianto dalam kunjungannya ke Kantor Gatra, Jakarta, Kamis (04/5).
Ia menjelaskan, soya atau kedelai mengandung zat antioksidan yang bernama isoflavon. Tomat juga dapat menurunkan resiko kanker lambung sampai 27 persen. Sementara, junk food justru menaikkan resiko kanker lambung sampai 200 persen.
Baca Juga: Sedang Menjalani Diet Vegan? Cukupi Nutrisi Ini dalam Tubuh
Susianto mengatakan, perubahan pola makan ke vegan aman jika dilakukan langsung. Artinya, mereka yang setiap hari makan daging, tidak akan mengalami efek samping jika mengubah total makanan secara sekaligus menjadi vegan.
"Enggak, bagus justru. Pencernaan jadi lancar. Sembelit dan BAB jadi lancar. Kenapa? Karena badan butuh serat," ucapnya.
Susianto juga menjelaskan, pola hidup vegan aman dan sangat baik untuk diadopsi oleh ibu hamil. Ibu hamil dengan pola hidup vegan justru lebih sehat dari yang masih mengonsumsi daging.
"Kejadian (pre-eklampsia) pada ibu (dengan pola makan/hidup) vegan, 1 di antara 775. Padahal, pre-eklampsia pada wanita biasa itu bisa 5-10 persen," kata Susianto.
Berdasarkan anjuran WHO, penambahan berat badan yang tergolong sehat untuk ibu hamil adalah kisaran 12 kg. Tapi, banyak kasus ibu yang mencapai 20 kg. Hal ini tentu tidak sehat.
"Ibu hamil vege, selama kehamilan 9 bulan bisa mencapai penambahan berat badan sebanyak 15 kg. Jadi, ini bukti, tidak ada defisiensi kalori," ucap Susianto.
Data ini katanya, diperoleh ketika melakukan penelitian pada 2013. Sampel yang didapat mencapai ratusan dan tersebar di 6 kota di seluruh Indonesia.
Susianto mengatakan, penelitian dilakukan selama 15 bulan, yaitu 9 bulan sejak ibu mulai hamil dan 6 bulan saat memberikan ASI eksklusif pada bayi.
Bukan hanya ibu, bayi yang vegan sejak dalam kandungan juga sehat. Berat badannya normal, tidak berbeda jauh dan sama seperti bayi yang bukan vegan.