Home Internasional PBB: Konflik Sudan Paksa 800 Ribu Orang Mengungsi

PBB: Konflik Sudan Paksa 800 Ribu Orang Mengungsi

Khartoum, Gatra.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa konflik di Sudan akan memaksa 800 ribu orang meninggalkan negara itu. Pasalnya, pertempuran terus berlanjut di negara itu meski seharusnya ada gencatan senjata.

Dilansir Reuters, ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka selama 16 hari pertempuran sejak perselisihan antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter meletus pada 15 April 2023 lalu. Konflik ini telah menimbulkan bencana kemanusiaan yang merusak sebagian wilayah Ibu Kota Sudan, Khartoum.

Konflik terjadi lantaran perebutan kekuasaan antara panglima militer dan pemimpin RSF yang berbagi kendali atas pemerintah setelah kudeta tahun 2021. Kedua belah pihak ini berselisih dalam rencana transisi ke pemerintahan sipil.

Baca juga: Serangan di Pos Militer Burkina Faso Menewaskan 33 Tentara

Kesepakatan untuk gencatan senjata berulang kali dilanggar oleh kedua belah pihak. Bahkan, pada Senin (1/5), serangan udara dan artileri terdengar yang disertai asap membubung di Khartoum dan kota-kota sekitarnya.

Berdasarkan keterangan PBB yang diberitakan Reuters, kedua belah pihak setuju untuk mengadakan pembicaraan tentang gencatan senjata yang akan dilakukan di Arab Saudi.

Pejabat PBB, Raouf Mazou mengatakan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi merencanakan eksodus 815 ribu orang termasuk 580 ribu orang Sudan serta orang asing yang saat ini tinggal di negara itu. Total populasi penduduk Sudan sendiri diperkirakan berjumlah 46 juta orang.

Baca juga: Mengapa Ada Tentara Bayaran Wagner di Sudan?

“Sekitar 73.000 telah meninggalkan Sudan,” katanya.

Pemerintah Mesir melaporkan sekitar 40 ribu orang Sudan telah melintasi perbatasannya dengan kondisi sulit. Beberapa pengungsi lain telah pergi ke Chad, Sudan Selatan, dan Ethiopia, atau berlayar melintasi Laut Merah ke Arab Saudi dengan perahu evakuasi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Sudan, setidaknya 528 orang tewas dan 4.599 terluka dalam konflik ini. PBB juga telah melaporkan jumlah kematian yang sama, namun dipercaya bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi.

141