Home Kesehatan Pengentasan Stunting Jadi Kunci Amankan Bonus Demografi

Pengentasan Stunting Jadi Kunci Amankan Bonus Demografi

Jakarta, Gatra.com - Penanganan kasus stunting menjadi pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. Karena Stunting diketahui dapat membuat kemampuan intelektual seseorang menurun. Sehingga, stunting disebut tidak hanya berpengaruh terhadap kualitas kesehatan, namun juga pendidikan di Tanah Air. 

Hal ini pula yang menjadi salah satu konsern utama dari lembaga filantropi Tanoto Foundation. Mengutip laporan tahunannya, Tanoto Foundation diketahui telah menggelontorkan donasi sebanyak Rp1,9 triliun untuk program pendidikan dan kesehatan di Indonesia sepanjang tahun 2015 hingga 2022.

“Pendanaan ini berasal dari keluarga Sukanto Tanoto, bukan program CSR perusahaan yang ada di bawah RGE Group. Terakhir pada 2022, donasinya mencapai USD 27 juta atau setara Rp 391 miliar,” tulis Tanoto Foundation dalam keterangan resminya, MInggu (30/4).

Dana itu digunakan untuk berbagai program pendidikan dan kesehatan. Di antaranya beasiswa TELADAN untuk mahasiswa, program SIGAP untuk penurunan stunting, serta program PINTAR untuk peningkatan kapasitas bagi siswa, guru, dan kepala sekolah di berbagai wilayah di Indonesia.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, pun menyebut bahwa penurunan angka prevalensi stunting menjadi kunci Indonesia dalam mengamankan bonus demografi.

Hasto mengakui masalah kesehatan erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia (SDM), indikator terdekatnya adalah stunting. Hal tersebut juga kerap disampaikan Presiden Joko Widodo dalam setiap kesempatan, bahwa seluruh pihak harus bekerja sama menciptakan generasi unggul untuk Indonesia maju.

“Stunting bisa menggagalkan pencapaian pembangunan sumber daya manusia. Kalau generasi masa depan kita stunting maka bukan bonus demografi yang kita dapatkan, tapi bencana demografi,” ujarnya.

175