Kupang, Gatra.com - Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menerjunkan sebanyak 1.660 anggota untuk pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Persiapan pasukan pengamanan ini ditandai dengan apel gelar pasukan operasi Komodo Turangga di Mapolda NTT, Sabtu (29/4).
Kapolda NTT, Irjen Pol. Johni Asadoma selaku Wakaops Komodo 2023, mengatakan, KTT ASEAN akan diikuti 10 negara anggota ASEAN dan Timor Leste sebagai calon anggota baru. Dalam ajang terhormat ini akan ada ribuan tamu hadir dari dalam dan luar negeri, termasuk anggota TNI dan Polri yang melakukan pengamanan.
“Ada ribuan peserta dan aparat keamanan, yakni Polri secara keseluruhan 2.267 dan ribuan anggota TNI sehingga semua penginapan, home stay, kost sudah penuh. Rumah kosong pun dikontrakkan, karena Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas dan harus menjadi tuan rumah yang baik,” kata Johni.
Pengiriman 1.660 anggota dari Polda NTT, ujar Johni, merupakan bentuk kesiapan Polri dalam mendukung pengamanan KTT ASEAN agar mampu menghadapi berbagai macam ancaman yang terjadi.
“Karena itu, kepada anggota yang bertugas saya minta hindari tindakan yang tidak simpatik serta arogan, jaga kesatuan dan persatuan. Perilaku harus mencerminkan sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” katanya.
Kepada anggota yang bertugas Johni minta agar berupaya mengandalikan emosi. “Jika ada kendala, jangan emosi dan selesaikan masalah dengan baik. Utamakan cara humanis tapi tegas jika ada gangguan serius,” ujarnya.
Johni menyebutkan, dalam rangka pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo, selama 8 hari ke depan, Polda NTT akan melakukan operasi Komodo Turangga 2023 dari 6 hingga 13 Mei 2023.
Pada kesempatan tersebut, Polda NTT memeriksa seluruh kendaraan dan fasilitas Polri yang akan dibawa ke Labuan Bajo dalam rangka pengamanan KTT ASEAN.