Home Nasional BRIN Akan Gelar Sidang Etik Buntut Viral ASN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

BRIN Akan Gelar Sidang Etik Buntut Viral ASN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah

Jakarta, Gatra.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan pengecekan internal atas informasi dan status dari penulis komentar yang meresahkan masyarakat yang viral di media sosial baru-baru ini yang diduga dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di BRIN bernama Andi Pangerang Hasanudin (APH).

“Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021,” ujar Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, Selasa, (25/4/2023), melalui keterangan resminya.

Handoko menyebut bahwa BRIN akan tetap melaksanakan proses pegecekan dan sidang walaupun APH sudah membuat surat permintaan maaf. Sidang Majelis Etik ASN diagendakan akan berlangsung dalam waktu dekat. Setelahnya, sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN akan dilakukan untuk penetapan sanksi final.

“BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan,” pungkas Handoko.

Seperti diketahui, ramai di media sosial baru-baru ini soal ancaman pembunuhan yang dilontarkan oleh APH kepada warga Muhammadiyah yang ia tulis melalui kolom komentar di sebuah status di Facebook. Usut punya usut, ia melontarkan ancaman itu lantaran ia marah karena Muhammadiyah tak sepakat untuk melaksanakan Hari Raya Idulfitri pada 22 April 2023 lalu.

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda Kalender Islam Global dari gema Pembebasan? Banyak bacot emang. Sini saya bunuh kalian satu-satu,” tulis AP Hasanuddin.

Komentar itu ia tulis dalam menanggapi komentar lainnya dari seorang profesor riset astronomi dan astrofisika RBIN, Thomas Djamaluddin. Dalam komentarnya, Thomas menyentil Muhammadiyah yang melakukan perayaan Idulfitri di beda hari dengan ketetapan pemerintah.

“Ya. Sudah tidak taat keputusan pemerintah, eh masih minta difasilitasi tempat shalat Ied. Pemerintah pun memberikan fasilitas,” tulis Thomas.

Meski begitu, dalam gambar yang beredar di media sosial, APH telah menuliskan permintaan maaf. Dalam suratnya itu pun ia telah mengakui bahwa memang dirinyalah yang menuliskan komentar berbau pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.

“Komentar di Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023 di akun Thomas Djamaluddin yang berbau ancaman pembunuhan kepada Muhammadiyah adalah benar dan sesadar-sadarnya dari saya pribadi. Saya berkomentar demikian dilandasi dari rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun tersebut diserang oleh sebagian besar warga Muhammadiyah yang tidak terima oleh unggahan di akun tersebut,” tulis APH dalam suratnya.

64