Jakarta, Gatra.com - Pengamat Sepakbola Akmal Marhali menilai usungan calon presiden (Capres) dari Partai PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, akan sulit diterima masyarakat usai membuat konflik penolakan timnas Israel yang akan bertanding di piala dunia U-20 2023.
Akmal juga menilai bahwa kejadian batalnya Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 tahun 2023 ini akan membekas di hati masyarakat, khususnya para pecinta sepakbola.
Baca Juga: P3S Prediksi Suara PDIP dan PKS Nyungsep Ditinggal Fans Bola
“Sangat membekas sekali kepada pecinta bola Indonesia karena mimpi untuk pertama kali menjadi tuan rumah piala dunia U-20 harus pupus gara-gara intervensi polotik. Yang pasti, ini akan menjadi cacat sendiri untuk seorang ganjar yang kemudian dicalonkan sebagai calon presiden Republik Indonesia dari PDI perjuangan,” kata Akmal kepada Gatra, Minggu (23/4/2033).
Terlebih, kata Akmal, PDI-Perjuangan mendeklarasikan Ganjar sebagai Capres 2024 serentak dengan undian atau drawing Piala Dunia U-20 2023 Argentina yang berlangsung di Kantor FIFA di Zurich, Swiss pada Jumat lalu. Ada 24 negara peserta dibagi dalam empat pot undian Piala Dunia U20 tahun 2023 tersebut.
“Malam harinya dilakukan undian piala dunia di Zurich, Swiss, untuk Piala Dunia U-20 di mana dalam hal tuan rumah Argentina yang harusnya Indonesia berada satu grup dengan Uzbekistan, Guatemala, Selandia Baru, yang seharusnya posisi Argentina itu [tuan rumah] ditempati oleh Indonesia,” katanya.
Akmal juga mengatakan bahwa penolakan yang dilakukan Ganjar terhadap Timnas Israel tersebut membuat pencapresan Ganjar menjadi cacat. Sebab, kejadian batalnya Indonesia menjadi tuan rumah tersebut akan diingat selalu oleh masyarakat.
Menurut dia, Indonesia akan sulit untuk mendapatkan posisi sebagai tuan rumah lagi di perhelatan Piala Dunia selanjutnya. “Karena menjadi tuan rumah U-20 ini enggak 5 tahun atau 10 tahun ke depan, ini bisa sampai 20 tahun ke depan kita belum bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia karena harus bergilir,” katanya.
Akmal juga menyebut bahwa hal ini akan mempersulit Ganjar sebagai capres tahun depan, sebab menurut survei, sekitar 70% orang Indonesia adalah pencinta bola lebih banyak dari pada masa partai.
Baca Juga: Survei MIPOS: Mayoritas Publik Kecewa dengan Sikap Ganjar-Koster yang Tolak Timnas Israel
Menurutnya, PDIP dan Ganjar harus mencari solusi untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat di bidang sepakbola.
“Terbukti, kemarin namanya [elektabilitasnya] turun digantikan oleh Prabowo. Jadi Ganjar itu harus punya cara yang jitu untuk kemudian membuat masyarakat setidaknya memaafkan keputusan politiknya ketika itu menolak kehadiran [timnas] Israel yang kemudian membuat Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia,” katanya.