Home Politik Ganjar Pranowo di Mata Sang Kakak, Sosok Tak Neko-neko, Pernah Cuti Kuliah Karena Belum Bayar Semest

Ganjar Pranowo di Mata Sang Kakak, Sosok Tak Neko-neko, Pernah Cuti Kuliah Karena Belum Bayar Semest

Purworejo, Gatra.com - Sosok Ganjar Pranowo, Calon Presiden RI dari PDI Perjuangan pada emilu 2024 ramai menjadi perbincangan. Ia berasal dari keluarga Bhayangkara yang sederhana.

 

Almarhum kedua orang tua GP, Lettu (Pol) Parmuji dan Hj Sri Suparni merupakan warga asli Desa Kroyo Kulon, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sampai dengan meninggal dunia, almarhum orang tua Ganhar menempati rumah sederhana di Kampung Aglik Utara RW 8, Kelurahan Semawung Daleman, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.

 

Untuk mencapai rumah masa kecil Gubernur Jawa Tengah itu, kita harus masuk gang kecil yang hanya bisa dilewati sepeda atau kendaraan roda dua.

 

Menurut kakak kandung Ganjar, Pri Pambudi Teguh, Ganjar Pranowo lahir di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada tanggal 28 Oktober 1968. Kala itu, ayahnya bertugas sebagai anggota Brimob di Tawangmangu.

 

"Ganjar anak ke-5 dari 6 bersaudara, saya ini kakaknya yang nomor 2. Ganjar lahir di Tawangmangu, sekolah sampai kelas 5 SD di sana. Kelas 6 SD pindah ke Kutoarjo, SMP di SMP Negeri 1 Kutoarjo (sekarang SMPN 3 Purworejo). Lalu SMA-nya di BOPKRI, kuliah di UGM," terang Pri saat acara open house Lebaran di rumah masa kecil Ganjar, Minggu (23/04/2023).

 

Pri mengenang adiknya tersebut sebagai sosok yang nrimo dan bukan tipe pengejar kekuasaan. Hingga kini, watak Ganjar yang nrimo pun menurut pria yang menjabat sebagai Hakim Agung MA itu tak pernah berubah.

 

"Dulu Ganjar itu namanya Ganjar Sungkowo. Seingat saya dulu pernah tersiram air panas, lalu sesuai nasihat orang tua, kemudian diganti namanya menjadi Ganjar Pranowo. Karena sungkowo itu kan artinya sedih, jadi diganti," papar Pri.

 

Lahir dari keluarga sederhana, tak membuat orang tua mereka pasrah dengan pendidikan anak-anak.

 

"Ibu saya itu paling keukeuh dengan pendidikan. Meskipun harus berhutang sana sini, orang tua tetap menguliahkan kami. Bahkan, dulu Ganjar pernah cuti setahun (2 semester) karena orang tua belum bisa membayar uang kuliah," kenang Pri.

 

Untuk biaya makan sehari-hati di Jogja, Ganjar mengajar ekskul pecinta alam anak-anak SMA. Selama kuliah, Ganjar juga aktif di GMNI dan Mapala UGM.

 

Kini, setelah diumumkan secara resmi menjadi Capres, Pri pun mengaku belum sempat bertemu dengan Ganjar. Baru hari inilah ia akan bertemu dengan adik kesayangannya itu.

 

"Bismillah, semua kami kembalikan ke Allah, semoga Ganjar diberi tuntunan yang benar, amanah dan dapat bertanggung jawab. Selama ini kami, keluarga, tidak pernah membicarakan soal pencapresan Ganjar. Memang saya yang membatasi, keluarga tidak boleh membicarakan (soal pencapresan). Bahkan selama ini Ganjar selalu bilang ke kami, 'sing arep nyapres ki sapa? (Yang mau Nyapres itu siapa?)," kata Pri.

 

Kini setelah resmi dijadikan Capres oleh PDI Perjuangan, tentu keluarga Ganjar bangga dan berharap agar ia bisa mengemban amanah ini dengan baik.

 

1300