Jakarta, Gatra.com – Aktor Dewa Dayana mengaku selalu merindukan momen Idulfitri seperti waktu masih kecil. Pasalnya, di hari kemenangan umat Islam setelah sebulan berpuasa terebut, ia mendapat uang THR.
“Kayak anak kecil itu inget banget, lebaran itu ditunggu-tunggu banget, banyak saudara, terus banyak dapat uang,” kata Dewa ketika ditemui dalam acara buka bersama dengan para pemain dan kru film “Mantra Surugana” di Jakarta Timur (Jaktim), baru-baru ini.
Baca Juga: Shabrina Luna & Doa Lebaran Kemarin
Pemuda bernama lengkap Muhammad Syahdewa Dilandayana kelahiran Jakarta, 2 November 2000 tersebut, menceritakan, Idulfitri atau lebaran merupakan momen berkumpul seluruh keluarga.
“Kesederhanaan berkumpul itu ada keberkahannya, yaitu dapat THR. Tapi itu menunjukkan bahwa kebersaman itu enggak harus ribet,” ucapnya.
Setelah mendapat uang THR, kata anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan pemeran, pengacara, dan politikus Gusti Randa Malik serta pemeran dan penyanyi Pradnya “Nia” Paramitha ini, membeli mainan bersama saudara-saudaranya yang masih SD.
“Abis [dapat THR] itu jajan beli mainan. Untuk dapat mainan murah dari uang THR itu,” kata pemuda yang mengawali kariernya di dunia hiburan dari bidang musik ini.
Mainan-mainan murah itu dibeli dari para pedagang yang menjajakan dagangannya di grobak dan kerap mangkal di sekitaran sekolah dasar (SD).
“Beli mainan-mainan yang di gerobak-gerobak kayak waktu SD itu yang gue kangenin,” kata pemuda yang juga berprofesi sebagai penyanyi dan model ini.
Seiring perubahan zaman, mungkin anak-anak SD sekarang tidak lagi menyukai mainan seperti yang disukai Dewa dan anak-anak sepantarannya ketika masih berseragam merah putih.
“Sepupu gua, masih SD [umur] 7 tahu, mereka enggak lagi mainan-mainan gerobak gitu, mereka sudah iPed, gua kangen aja, main petasan, main bersama,” ungkapnya.
Dewa merindukan itu karena setelah dewasa, terlebih lagi bekerja, tidak lagi mendapatkan THR. Kini giliarannya memberikan THR bagi saudara-saudaranya yang masih anak-anak.
Sedangkan saat ditanya pesan moral yang kerap diajarkan oleh orang tua sehingga dianggap sebagai “mantra”, Dewa mengatakan, kedua orang tuanya selalu mengingatkan hal-hal yang simpel dan implementatif.
“Misal kayak, 'Minum baca bismilah De', ya menyebut nama Tuhan kamu ingin Tuhan menyertai. Atau sekadar hal yang paling kecil, ada lebah, bilang pait-pait itu seperti mantra yang gue tangkap. Sebenarnya yang keseharian saja. Intinya biar semua berjalan dengan baik,” ucapnya.
Baca Juga: Para Pemain Film Horor “Mantra Surugana” Bagi-Bagi Takjil
Adapun untuk harapan tahun ini, Dewa ingin hasil karyanya di bidang seni mendapatkan apresiasi dari masyarakat, termasuk aktinya di film “Mantra Surugana”. Di film bergendre horor ini, Dewa berperan sebagai Mahesa.
“Ya diapresisiasi intinya. Semoga jadi suatu statement, suatu new way, bukan cuman lewat. Mungkin bukan nomor [peringkat], disoke, kesan pesannya tebal,” katanya.