Jakarta, Gatra.com – Tim Falakiyah Jakarta Islamic Centre (JIC) menyampaikan bahwa hilal tidak terlihat di Pulau Karya di Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, karena awan cukup gelap. Pulau ini merupakan salah satu Pusat Observasi Bulan (POB) se-Indonesia.
Ustaz Arief Rahman Hakim di Pulau Karya Kepulauan Seribu, Kamis (20/4), mengatakan, posisi Bulan dan Matahari saat Matahari terbenam, ghurub, pada Kamis, 20 April 2023 hilal ada di ketinggian 01 derajat 56 menit 30 detik dengan sudut elongasi 03 derajat 32 menit 04 detik.
"Namun sepanjang pantauan kami di lapangan, hilal tertutup awan tebal,” katanya dalam keterangan pers JIC.
Kepala Subdivisi Pendidikan dan Pelatihan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ), mengatakan, menurut hasil pemantauan di Pulau Karya, diperoleh data bahwa sudah terjadi ijtima’ atau konjungsi pada Kamis, 20 April 2023 jam 11.12.27 WIB.
Lebih lanjut Arief menyampaikan terkait penentuan Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, Tim Falakiyah JIC tetap akan menunggu keputusan pemerintah melalui proses sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).
Ia menjelaskan, untuk pemantauan rukyatu hilal awal Ramadan 1444 Hijriah, Tim Falakiyah JIC melakukannya di Pulau Tidung, Kepulawan Seribu. Sedangkan untuk rukyatu hilal awal Syawalnya di Pulau Karya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kemenag melakukan sidang isbat pada Kamis (20/4). "Jika pada saat sidang isbat nanti, Tim Kemenag yang melaksanakan rukyat hilal di seluruh wilayah Indonesia tidak ada yang melihat hilal, maka Ramadhan 1444 H digenapkan menjadi 30 hari," katanya.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu (22/4/2023). Keputusan tersebut ditetapkan setelah sidang isbat pada petang ini.