Jakarta, Gatra.com – TNI menyatakan tiga anggotanya dari Yonif R 321/GT/13/I Konstrad gugur setelah diserang Kelompok Sparatis Teroris (KTS) atau juga disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Panglima TNI beserta jajaran TNI mengucapkan turut berduka cita kepada prajurit yang gugur sebagai Kusuma bangsa,” demikian diunggah Puspen TNI di akun Instagramnya pada Kamis (20/4).
Baca Juga: Panglima TNI Yudo Margono Sampaikan Kronologi Kontak Tembak TNI-KST
Puspen TNI menyampaikan, ketiga anggota Yonif R 321/GT/13/I Konstrad yang gugur yakni Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Pratu Sukra. Sebelumnya, satu anggota Yonif R 321/GT/13/I Konstrad, Pratu Miftahul Arifin, dinyatakan gugur.
“Semoga Allah SWT Tuhan YMR menerima semua amal ibadahnya. Mengampuni segala dosa kesalahannya. Aamin,” demikian Puspen TNI.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyampaikan, satu orang prajurit TNI Pratu Miftahul Arifin gugur, 4 orang luka-luka di antaranya luka tembak, dan 4 orang lainnya dinyatakan hilang pascakontak tembak dengan KTS atau KKB.
Kontak tembak antara KST dan TNI terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu (15/4), ?sekitar pukul 16.30 WIT. Para anggota TNI dari Yonif R 321/GT/13/I Konstrad terdiri 36 prajurit itu tengah melakukan patroli atau penyisiran untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Marthens.
Yudo dalam konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiayu Timika, Papua Tengah, Selasa (17/8), menyampaikan, kronolgi insiden tersebut. Menurutnya, puluhan prajurit TNI dari pasukanYonif R 321/GT? tersebut menuju Distrik Mugi, Nduga, mendapatkan informasi bahwa KST atau KKB dan Philip Marthens yang disandera berada di wilayah tersebut.
“Pasukan kita ada informasi keberadaan pilot di sana, ya harapan kita bersama masyarakat di sana, barang kali bisa dilaksnakana untuk komunikasi, koordinasi, supaya diserahkan tidak perlu dengan kekerasan. Harapan kita seperti itu,” ujarnya.
Namun, lanjut Yudo, sebelum pasukan berhasil mendekat, sejumlah KST atau KKB melancarkan tembakan. “Di jalan kita diadang oleh KST dan terjadi kontak tembak,” ujarnya.
Seorang anggota TNI, Pratu Miftahul Arifin gugur. Para personel lainnya berupaya mengevaluasi Miftahul Arifin, namun KST atau KKB kembali melakukan serangan.
“Sehingga kita [prajurit TNI] disamping untuk mengamankan dan mempertahankan diri,” ujarnya.
Yudo menyampaikan, adapun keempat prajurit TNI yang mengalami luka-luka, yakni luka tembak, terserempet peluru, dan luka akibat terjatuh, sudah berhasil dievakuasi. Mereka sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat tindakan medis.
“Alhamdulillah mereka selamat semua dan yang belum terkonfirmasi sampai sekarang ini ada 4 personel. Sampai saat ini masih kita cari bersama,” katanya.
Sedangkan jenazah Mitahul Arifin masih diupayakan evakuasinya. Sampai dengan Selasa pagi, evakuasi masih terus dilakukan karena terkendala beratnya medan dan cuaca.
“Konsentrasi untuk evakuasi yang meninggal karena yang meninggal, kemarin sudah disampaikan, terjatuh di jurang dan ini kita usahakan untuk kita evakuasi,” ujarnya.
Baca Juga: Satu Prajurit TNI Gugur Pascakontak Tembak dengan KST di Nduga
Sedangkan untuk 4 orang personel yang dinyatakan hilang atau belum bergabung dengan pasukan, pascapenyerangan atau penembakan oleh KST, masih dilakukan pencarian.
“Yang belum terkonfirmasi sampai sekarang ini ada 4 personel. Sampai saat ini masih kita cari bersama,” katanya.