Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut per Maret 2023 Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) mengalami surplus Rp128,5 triliun atau 0,61% dari Produk Domestic Bruto (PDB).
Sri Mulyani mengatakan, surplus tersebut dicapai berkat pendapatan negara pada triwulan I 2023 mencapai Rp647 triliun dan total belanja sebesar Rp518,7 triliun.
"Penerimaan ceritanya masih positif, kita berharap tetap terjaga meskipun kita juga waspada dengan berbagai sinyal pelemahan di level global" ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (17/4).
Adapun penerimaan pajak per Maret 2023 kata Sri Mulyani mencapai Rp432,25 triliun. Penerimaan pajak pada triwulan I itu diketahui tumbuh 33,78% masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penerimaan pajak pada periode yang sama di tahun 2022 lalu sebesar 41,64%.
"Di mana penerimaan pajak nonmigas mencapai Rp225,95 triliun atau tumbuh 25,86% dari target pajak kita. Pendapatan pajak nonmigas ini pertumbuhannya masih tinggi yaitu 31% dari tahun sebelumnya," jelas Sri Mulyani.
Baca juga: APBN Terjaga Baik, Masyarakat Terima Manfaatnya
Kendati, meskipun penerimaan pajak nonmigas masih tumbuh tinggi, lain halnya dengan penerimaan pajak migas yang mengalami penurunan. Kemenkeu mencatat, per Maret 2023, PPh Migas tercatat sebesar Rp17.3 triliun atau turun 1,12% dibandingkan penerimaan PPh migas di periode yang sama tahun lalu.
"Ini karena harga migas relatif rendah dibandingkan tahun lalu yang meningkat sangat tinggi. Meskipun levelnya masih relatif tinggi di atas US$80 per barel," tutur Sri Mulyani.
Selain itu, penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPNBM) hingga Maret 2023 telah terkumpul Rp185,7 triliun atau mencapai 24,99% dari target APBN 2023.
Menurut Sri Mulyani, peningkatan PPN dan PPNBM tersebut menunjukkan kegiatan konsumsi masyarakat yang menimbulkan PPN sudah mulai tumbuh sebesar 42,37% dibandingkan tahun lalu.
Adapun penerimaan Pajak Bumi dan Banungan (PBB) serta pajak lainnya per Maret 2023 tercatat sebesar Rp2,87 triliun atau 7,16% dari target penerimaan dalam APBN 2023. Dengan demikian, secara total, seluruh penerimaan jenis pajak pada triwulan I sudah mencapai 25,28% dari target penerimaan pajak dalam APBN 2023.
"Penerimaan pajak ini yang sampai Rp432 triliun sangat bermanfaat bagi masyarakat, untuk membayar berbagai belanja yang bisa diterima langsung manfaatnya oleh masyarakat kita," imbuh Sri Mulyani.
Baca juga: Ketidakpastian Ekonomi Global, Jokowi Minta Hati-hati Penggunaan APBN