Home Ekonomi KKP Genjot Produksi Ikan Nila Nasional

KKP Genjot Produksi Ikan Nila Nasional

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggenjot produksi ikan nila sebagai salah satu komoditas utama perikanan budidaya. Si emas hitam ini memiliki keunggulan seperti toleransi terhadap kondisi lingkungan, kemampuan tumbuh yang baik, dapat dibudidayakan di air tawar maupun payau, memiliki kandungan protein tinggi, serta harga yang bersaing.

Ikan nila saat ini semakin diminati masyarakat, sehingga permintaan pasar meningkat tinggi. Selain untuk konsumsi lokal, permintaan terhadap komoditas ikan nila untuk ekspor terutama dari Amerika Serikat juga tinggi khususnya dalam bentuk fillet.

“Ikan nila atau emas hitam harus terus menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar global. Produktivitasnya harus terus kita tingkatkan” tegas Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangannya yang diterima pada Senin (17/4).

Baca juga: KKP Klaim Penangkapan Ikan Terukur Berpihak kepada Kesejahteraan Nelayan

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Tb Haeru Rahayu juga mengatakan bahwa untuk terus meningkatkan produksi ikan nila, KKP siap memfasilitasi pembudidaya. Seperti dukungan benih dan induk ikan bermutu, pakan ikan mandiri, hingga dukungan teknologi dan pelaksanaan sertifikasi CBIB, CPIB, CPPIB, CPOIB, dan Monitoring Residu. KKP akan terus mendukung suplai benih berkualitas melalui penataan sistem logistik benih di sentra produksi budidaya.

“Salah satu teknologi pembenihan ikan nila yang telah dikuasai oleh UPT DJPB dan telah diadopsi oleh masyarakat pembenih ikan nila di berbagai daerah di Indonesia adalah Recirculation Aquaculture System (RAS) maupun Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT),” ucap Haeru.

Selain itu, UPT DJPB juga telah mengenalkan peningkatan produksi ikan nila konsumsi melalui teknologi budidaya sistem bioflok, agar dapat lebih dijangkau oleh banyak masyarakat di berbagai daerah dan tidak perlu memiliki lahan luas. UPT DJPB seperti BBPBAT Sukabumi juga terus melakukan program pemuliaan induk ikan nila melalui seleksi famili, hal ini sebagai langkah konkret dalam meningkatkan produksi ikan nila nasional. Hasilnya, ikan nila yang memiliki kemampuan toleransi pada lingkungan, cepat tumbuh dan mampu beradaptasi serta tahan pada rentang salinitas lebih tinggi (< 20 ppt) atau biasanya disebut dengan ikan nila salin.

Baca juga: KKP Musnahkan 60 Kilo Ikan Olahan Ilegal

“Salah satu inovasinya adalah ikan nila salin yang dapat dibudidayakan dengan memanfaatkan eks tambak yang selama ini tidak berproduksi atau idle akibat menurunnya kualitas lahan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa salah satu strategi KKP dalam pencapaian peningkatan target produksi ikan nila nasional yaitu melalui program pengembangan budidaya ikan nila berbasis kawasan, program kampung budidaya ikan nila salin, dan program kampung budidaya ikan nila air tawar.

Sebagai informasi, nilai capaian produksi dan nilai budidaya ikan nila pada tahun 2015 mencapai 1,084 juta ton dengan nilai produksi Rp21,2 triliun. Pada tahun 2021 terjadi peningkatan baik capaian produksi dan nilai budidayanya hingga tercapai sebesar 1,30 juta ton dengan nilai produksi mencapai Rp32,350 triliun.

845