Jakarta, Gatra.com - Kaum muda Papua bangga dengan kinerja Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. Hal itu terlihat dari temuan survei nasional Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) terbaru.
Survei ini dilakukan pada 3 April sampai 9 April 2023. Hasil itu terlihat dari pandangan (penilaian) generasi milenial Papua yang mengapresiasi kinerja Budi Gunawan yang turut terlibat dalam merintis dan mengembangkan Papua Youth Creative Hub (PYCH), rumah kreasi pengembangan potensi dan inovasi kaum muda Papua.
“Responden yang menilai bangga atau mengapresiasi sebesar 42,34 persen. Sedangkan responden yang menilai sangat bangga, sebesar 29,19 persen. Jadi, total kaum muda milenial Papua yang bangga dengan Prof. Budi Gunawan berada di angka 71 persen lebih,” kata Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens dalam acara launching Survei Nasional dan Diskusi Publik bertajuk ‘Pandangan Milenial Papua terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi’, di Hotel Aryaduta, Semanggi, Jakarta, Jumat (14/4).
Acara ini dihadiri juga oleh sejumlah narasumber, seperti Pengamat Kebijakan Publik Krisno Legowo, Direktur Politik Hankam BRIN M. Nurhasim, Peneliti Litbang Harian Kompas Yohan Wahyu dan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Muda (pur) Soleman B. Ponto.
Boni menjelaskan sebanyak 71,41 persen kaum milenial mengetahui jika Budi Gunawan berkontribusi dalam pembangunan PYCH dan 28,59 persen yang tidak mengetahui. Dari yang mengetahui tersebut, sebanyak 71,53 persen generasi milenial yang mengapresiasi kinerja Budi Gunawan dalam pembangunan PYCH.
“Rekam jejak Prof. Budi Gunawan selama ini memang telah memberikan atensi besar terhadap pengembangan dan potensi sumber daya manusia (SDM), terkhusus terhadap kaum muda. Sebagian responden juga berharap agar institusi telik sandi juga dapat turut serta memberikan asistensi lebih lanjut terhadap masa depan kaum muda di Papua,” tambah Boni.
Indikator kepuasan masyarakat merupakan salah satu dari 4 indikator yang digunakan LPI untuk merumuskan keragaman pandangan kaum milenial Papua. Tiga indikator lainnya adalah kesesuaian, efektivitas pemanfaatan, dan kontribusi pada perekonomian. Indikator kepuasan masyarakat, untuk memotret tingkat kepuasan publik terhadap realisasi kebijakan pemerintah di lapangan sehingga LPI menjaring 5 institusi yang terlibat dalam merintis dan mengembangkan PYCH.
Selain BIN, institusi yang dinilai adalah Kementerian Hukum dan HAM RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.
“Responden juga turut mengapresiasi institusi kementerian yang terlibat dalam program PYCH. Dari survei tersebut, Kementerian PUPR berada di tempat tertinggi yaitu sebesar 36,21 persen. Di tempat kedua, Kementerian Keuangan dengan 29,19 persen. Sementara Kemenristekdikti berada di tempat ketiga dengan 22,26 persen. Dan di tempat terakhir adalah Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 12.34 persen,” kata Boni.
Merespons hal tersebut, Direktur Politik Hankam BRIN M. Nurhasim menilai wajar jika mayoritas generasi milenial Papua mengapresiasi kinerja Budi Gunawan dalam pembangunan di Papua termasuk PYCH. Menurutnya, Budi Gunawan berkontribusi besar untuk memastikan pembangunan berjalan lancar, tanpa kendala serta memberikan manfaat efektif kepada masyarakat.
"Ya saya kira dia (Budi Gunawan) juga akan memberikan informasi pembangunan kemudian menggalang partisipasi masyarakat termasuk juga dukungan masyarakat terhadap proses pembangunan. Bagaimana pun itu juga mereka punya peran di situ," kata Nurhasim.
Hanya saja, kata Nurhasim, BIN tidak bisa bekerja sendirian, tetapi melibatkan institusi lain dalam pembangunan di Papua seperti Kementerian Hukum dan HAM RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.
"Kalau bagi saya pembangunan itu boleh dilaksanakan oleh siapapun karena sebenarnya yang inisiatif yang dilakukan Pak Budi Gunawan itu kan juga melibatkan kementerian yang lain, ada PUPR, ada Kemenkeu, juga ada kementerian yang lain meskipun alasannya kenapa melibatkan BIN karena kan secara situasi BIN yang tahu mana yang aman, apa yang diperlukan pemerintah," ungkap Nurhasim.
"Jadi saya kira itu positif jangan sampai BIN dianggap sebagai bagian dari masalah di Papua tidak memberikan solusi, salah satu kontribusi dengan pembangunan tempat kreatifitas untuk anak-anak muda itu sangat diperlukan," pungkas Nurhasim menambahkan.
Populasi survei ini adalah para kalangan milenial yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua. Kriteria milenial yang dimaksud dalam survei ini adalah kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3) juga memiliki rentang umur dari 24 tahun sampai 39 tahun yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua serta secara sadar dan aktif mengamati isu pembangunan di Papu.
Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah cluster sampling dimana subjek yang ditunjuk sebagai sampel berada di satu wilayah dan memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial yang berada atau berasal dari provinsi Papua. Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 300 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 5% pada tingkat kepercayaan ± 95%.
Untuk diketahui, PYCH merupakan rumah kreasi bagi kaum muda Papua untuk memberikan ruang bagi pengembangan kreativitas dan inovasi di berbagai bidang, seperti di bidang fesyen, industri kreatif, peternakan, dan perikanan, bahkan platform aplikasi.
PYCH diresmikan Presiden Jokowi di Kota Jayapura, pada Selasa, 21 Maret 2023 lalu. PYCH merupakan ikhtiar pemerintah untuk merespon bonus demografi yang diprediksi akan tiba pada 2035 mendatang di mana populasi usia produktif akan berlimpah. Selain untuk pengembangan potensi kaum muda, PYCH diharapkan juga dapat memberikan efek terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua.