Jakarta, Gatra.com – PT Semen Indonesia Group (SIG) Persero mencatatkan Rp2,3 triliun laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2022. Angka tersebut naik 15% dari tahun sebelumnya Rp2,047 triliun.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dikutip dari laman SIG pada Kamis (13/4), menyampaikan, SIG mampu mencatatkan kinerja positif pada tahun lalu di tengah kondisi pasar yang mengalami kontraksi dan peningkatan biaya energi.
Anggota Komisi VI DPR, H. Khilmi, mengharapkan SIG terus menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan pada 2023 melalui berbagai inisiatif dan inovasi strategis, termasuk meningkatkan share market.
“Meningkatkan kinerja perusahaan, termasuk meningkatkan market share dan menaikkan brand equity Semen Indonesia Group secara nasional,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kinerja SIG untuk terus menjadi yang terdepan di pasar industri semen Tanah Air. Menurutnya, semen merupakan bahan yang penting dalam membangun infrastruktur dan sangat dibutuhkan oleh berbagai kalangan.
Kehadiran SIG, lanjut Khilmi, sudah sangat dirasakan karena produknya berkualitas. Ia menyebut bahwa pabrik semen Geresik di Jawa Timur (Jatim) yang menjadi anggota holding SIG menjadi salah satu kebanggaan warga.
Adapun Holding Company dari SIG terdiri dari PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Solusi Bangun Indonesia, PT Semen Baturaja, dan Thang Long Cement Company di Vietnam.
“SIG merupakan produsen bahan bangunan terbesar di Indonesia dan bahkan Asia Tenggara dengan total kapasitas produksi 52,6 juta ton semen per tahun,” ujarnya.
Khilmi yang sempat ambil bagian dalam sosialiasi bertajuk “Sektor Konstruksi, Membangun Negeri Membangun Masyarakat” di Gresik, baru-baru ini, mengatakan, saat ini SIG berada di posisi yang sangat kuat sebagai industri semen domestik terbesar dengan jaringan distribusi terluas.
Menurutnya, Semen Baturaja sebagai anak usaha yang terakhir bergabung dalam grup SIG pada penghujung 2022 lalu, melengkapi portofolio SIG di Sumatera yang merupakan pasar terbesar kedua di Indonesia.
“Portofolio produk [SIG] terlengkap dan solusi yang bernilai tambah. SIG juga menjadi penyedia solusi bahan bangunan yang mampu menawarkan berbagai solusi serta menjawab tantangan dan memenuhi kebutuhan pembangunan masa depan,” kata Khilmi.
Ia menilai perusahaan pelat merah alias BUMN yang bergerak di bidang bahan bangunan ini, menjadi salah satu pihak yang berperan penting dan memiliki kemampuan strategis dalam mendukung agenda pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Produk-produk SIG, kata dia, mampu bersaing dan memiliki kualitas yang teruji. Dengan merambah pangsa pasar di luar negeri, menjadikan BUMN ini memiliki kelas dunia.
Selain itu, SIG juga mempunyai tanggung jawab ?untuk menghadirkan solusi sederet produk untuk pembangunan yang ramah lingkungan. Pasalnya, dalam pembangunan infrastruktur yang ideal, tidak hanya soal konstruksi, namun juga seberapa ideal sebuah konstruksi dapat bertahan dan bernilai tinggi dalam jangka panjang.
Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Geresik dan Lamongan tersebut mengharapkan SIG terus berkembang pesat melalui berbagai inovasi sehingga tetap memberikan kontribusi maksimal kepada masyarakat dan negara.