Jakarta, Gatra.com- Katadata.co.id, perusahaan media, data dan riset online di bidang ekonomi dan bisnis memberikan penghargaan kepada 25 tokoh yang dianggap memiliki kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19. Katadata membagi penghargaan ke dalam beberapa kategori, antara lain Special Award, Leadership Award, The Game Changer, The Pioneer, The Mover, dan The Booster.
Acara penganugerahan edisi khusus Katadata 25 Pejuang Anti Covid-19 ini merupakan puncak dari rangkaian ulang tahun Katadata ke-11 terselenggara di kantor Katadata, Jakarta, pada Kamis (13/4).
Selain 25 tokoh tersebut, apresiasi diberikan kepada perusahaan atau gerakan yang memiliki kontribusi positif dalam penanganan pandemi Covid-19, yang dibagi menjadi dua kategori. Yaitu Penopang Keandalan Sistem Kesehatan Saat Pandemi dan Kontribusi Positif dalam Penanganan Pandemi.
CEO & Co-Founder Katadata, Metta Dharmasaputra mengatakan, semangat daripada acara ini adalah menjaga kolaborasi yang telah dibagun. Pandemi Covid-19 dinilai telah menciptakan momentum sejarah kolaborasi terbesar di muka bumi.
“Kita semua ingat bagaimana mencari vaksin, bagaimana mengatasi orang-orang yang tidak mendapat pekerjaan. Terima kasih kepada Bapak/Ibu semua dan saya merasa bahwa tentu banyak pihak harus diberikan apresiasi, tapi kita mau memulai titik dari sekarang ini,” ujar Metta dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (13/4).
Baca juga: CISDI: Kelompok Rentan dalam RUU Kesehatan Terlalu Sempit
Salah satu penerima penghargaan, Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Mayor Jenderal TNI Tugas Ratmono mengatakan, awalnya dirinya tidak siap ketika ditunjuk untuk menjalankan tugas tersebut. Namun demikian, seiring berjalannya waktu, kolaborasi untuk mengatasi masalah ini terus dilakukan dengan skala besar, baik dilakukan pemerintah maupun masyarakat.
Kolaborasi ini dinilainya menjadi kekuatan berharga dalam membantu mereka yang terdampak Covid-19. Wisma Atlet dipilih menjadi lokasi pasien Covid-19 lantaran dapat menampung pasien sebanyak 3.000 orang. Pasien Covid-19 di Wisma Atlet mencapai 589 orang ketika pertama dibuka.
“Semua relawan yang disitu memberikan layanan terbaik untuk pasien. Kolaborasi juga sangat luar biasa, Mulai dari pemerintah sampai masyarakat dan peran swasta,” ujar Tugas.
Faizal R Djoemadi, pelopor PeduliLindungi juga mengatakan tantangan terbesar dalam membangun aplikasi tersebut adalah waktu. Ia menuturkan, dirinya hanya diberi waktu singkat oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.
“Saya bilang aplikasi seperti ini biasanya baru akan jadi tiga bulan. Tapi sama Pak Budi dibilang tidak bisa harus tiga minggu. Jujur hampir nyerah saya. Karena kita kan membangun itu belum ada algoritmanya. Tapi dengan berbagai perjuangan, sebulan jadi di android,” ujarnya saat hadir pada acara puncak Anugerah Katadata 25.
Menurut dia, kini PeduliLindungi resmi berubah menjadi Satu Sehat Mobile per Maret 2023. Fungsinya menjadi lebih luas, yakni mencakup data kesehatan yang terintegrasi. Jumlah pengguna aplikasi tersebut kini mencapai 210 juta orang.