Jakarta, Gatra.com- Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron merespons isu yang memasangkan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. Menurutnya, opini keterpasangan capres-cawapres itu merupakan bagian dari demokrasi.
"Yang namanya orang membangun opini, berpendapat, ya bebas saja. Itulah demokrasi," singkat Herman Khaeron ketika ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4).
Meski begitu, Herman menegaskan bahwa Anies pada intinya memiliki lima kriteria yang harus dipenuhi sosok bakal cawapres yang kelak mendampinginya dalam Pemilu 2024. Lima kriteria itu yakni berkontribusi dalam pemenangan, berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi, berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif, memiliki visi yang sama dengan capres, serta berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal.
"Ini kan bukan syarat-syarat yang mudah tapi ada syarat-syarat yang bisa membangun sebuah kekuatan besar naik secara institusi bisa, bisa memenangkan dan bisa melakukan perbaikan perubahan ke depannya," kata Herman.
Dengan demikian, kata Herman, kesinambungan antara sosok cawapres dengan lima kriteria yang disebutkan Anies juga perlu digarisbawahi. Terutama, berkaitan dengan kriteria perubahan.
"Karena ini adalah koalisi perubahan untuk menuju kepada perubahan ini masuk gak dalam kriteria Perubahan. Jangan-jangan masuk dalam status quo," tuturnya, dalam kesempatan itu.