Brebes, Gatra.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal menyampaikan pentingnya peran dan keberadaan industri semen nasional dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Terutama, industri semen BUMN. Yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau Semen Indonesia Group (SIG).
Hekal mengatakan bahwa pemerintah, dalam hal ini Kementerian BUMN, bersama Komisi VI DPR RI terus berusaha untuk melakukan penataan agar BUMN yang bergerak di bidang industri bahan bangunan tersebut dapat semakin berkembang dan berdaya saing. Antara lain dengan menyatukan seluruh Industri Semen BUMN dalam satu payung holding, yaitu Semen Indonesia Group (SIG).
"Semua perusahaan semen BUMN kita gabungkan dalam holding. Setelah dibuat grup, maka menjadi lebih teratur, lebih efisien, lebih murah biaya produksinya," ujar Hekal, dalam sosialisasi bertema Sektor Konstruksi Membangun Negeri Membangun Masyarakat, di Kabupaten Brebes beberapa waktu lalu.
Saat ini, lanjut Hekal, ada tantangan baru bagi industri semen nasional. Yaitu masuknya perusahaan semen dari luar negeri yang sengaja menjual produknya dengan harga murah.
Tujuannya, membuat industri semen Indonesia kehilangan pasar dan kalah saing. Karena itu Komisi VI bersama pemerintah terus bekerja untuk membuat pasar semen di Indonesia ini bisa lebih baik ke depan.
Menurut Hekal keberadaan BUMN semen sangat dibutuhkan di tengah proses pembangunan infrastruktur yang terus berlangsung di Indonesia. Ada sekitar 70% proyek strategis nasional merupakan proyek infrastruktur.
Hekal mencontohkan pembangunan jalan tol yang masih terus berlangsung, membutuhkan komponen semennya yang bisa diperoleh dari SIG. "Kita perlu industri semen BUMN ini menjadi tambah bagus karena ini adalah dasar dari pembangunan kita," ujarnya.