Home Info Kementrian Petani Panen Raya, Stabilitas Harga Merata

Petani Panen Raya, Stabilitas Harga Merata

Jakarta, Gatra.com - Para petani di sejumlah sentra sukses menggelar panen raya. Setidaknya itulah yang dapat kita rasakan terhadap stabilitas harga dan ketersediaan pangan yang ada saat ini. Petani berhasil menjaga produksi dan secara konsisten mereka mampu memenuhi pasokan pangan dalam negeri.

Kestabilan harga ini dapat kita lihat mulai dari daerah Bogor, Jawa Barat, dimana bahan pangan di Pasar Leuwiliang terpantau normal. Bahkan sampai saat ini belum ada kenaikan signifikan karena pasokan yang dikirim berjalan lancar.

Di sana, harga beras medium berkisar di angka Rp12 ribu per kg, beras premium Rp14 ribu per kg, bawang merah 32 ribu per kg, cabai merah Rp28 per kg, daging ayam Rp34 per kg, telur ayam Rp28 per kg dan daging sapi Rp130 per kg. Harga sebesar itu masih terbilang normal karena apabila dibandingkan Maret bulan lalu kenaikannya relatif kecil yaitu antara Rp200 hingga Rp500 perak. Begitu juga dengan harga daging sapi yang stabil di harga Rp130 ribu perkilogram.

Masih dari Bogor, di Pasar Rakyat Tamansari Ciapus harga-harga juga relatif normal meski terdapat kenaikan pada daging sapi sebesar Rp5000. Jadi harga yang dijual saat ini mencapai Rp135 ribu perkilogram.

Dari pasar Anyar Tangerang, sejumlah bahan pangan pokok juga masih normal. Tidak ada kenaikan signifikan mengingat distribusi pasokan ketersediaan hingga berjalan lancar. Sekedar diketahui, Pasar Anyar merupakan salah satu pasar terbesar yang ada di Kota Tangerang.

Berdasarkan tabel harga yang ada di sana, beras IR 1 dijual Rp 12.000/kg, beras IR II Rp11.000/kg, gula pasir (GMP) Rp14.500/kg, gula merah Rp.18.000/kg, minyak goreng sania2L Rp 36.000, minyak goreng curah sebesar Rp 15.000/kg dan daging sapi Rp.140.000/kg.

Adapun untuk ayam boiler harganya Rp. 40.000/ekor, daging ayam boiler Rp.35.000/kg, telur ayam boiler Rp30.000/kg, cabe merah keriting Rp.30.000/kg, cabe merah besar (TW) Rp.40.000/kg dan cabai rawit merah biasa Rp45 ribu /kg.

Dari Bekasi, harga bahan pokok pangan di Pasar-pasar setempat juga dalam kondisi normal alias stabil. Tidak ada kenaikan apalagi kelangkaan. Demikian disampaikan Kepala Bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi, Nurbaiti. Menurutnya, pantauan harga dan aktivitas sejak 3 April kemarin berjalan lancar.

Di sana, harga beras premium di Pasar Atrium Pondokgede sebesar Rp13 ribu per kg. Harga yang sama juga terjadi di Pasar Baru Bekasi sebesar Rp13 ribu per kg. Sedangkan di Pasar Kranji Baru harga di sana lebih murah yakni Rp12 ribu per kg.

Untuk cabai merah keriting di pasar Atrium sebesar Rp35 ribu per kg, di Pondokgede sebesar Rp35 ribu per kg. Hanya di Pasar Kranji Baru saja yang mengalami penurunan sebesar Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan untuk bawang merah di Atrium harganya Rp35 ribu per kg, di Pondokgede Rp34 ribu per kilogram dan di Kranji Baru sebesar Rp35 ribu per kg. Sedangkan umtuk daging ayam boiler sebesar Rp35 ribu per kg.

Adapun untuk daging sapi harganya masih normal yaitu Rp130 ribu per kg. Kenaikan pada daging hanya di Pasar Atrium yang naik Rp10 ribu menjadi Rp140 ribu. Sisanya bawang putih, daging sapi beku, gula pasir, minyak goreng, kacang dan tepung masih stabil seperti harga pada hari-hari biasanya.

Sementara itu, pasokan pangan pokok di Pasar Induk Kramat Jati hingga mendekati lebaran mendatang terpantau lancar. Ini karena para petani di sejumlah sentra terus mengirimkan berbagai kebutuhan masyarakat seperti cabai, bawang dan juga beras. Kondisi tersebut membuat stok dan ketersediaan pangan di pasar tersebut dalam kondisi aman.

Setidaknya, hingga Jumat kemarin pasokan cabai yang ada di sana mencapai 104 ton, bawang merah 152 Ton atau dalam posisi tinggi mengingat para petani baru saja menggelar panen raya. Sementara untuk harga, bawang merah dalam kisaran Rp22 ribu hingga Rp27 ribu. Namun harga cabai cendrung turun karena harus mengikuti mekanisme pasar dan harga cabai di luar jawa yaitu Sulawesi yang mulai panen raya.

Disisi lain, banyak pihak menilai stabilitas harga ini tak lepas dari produksi petani yang berhasil memenuhi pasokan dalam negeri. Produksi aman karena pemerintah dan petani tanpa henti terus berproduksi. Itu sebabnya, begitu terdengar isu impor, para petani meradang. Mereka cendrung marah karena tak ingin merugi disaat panen raya terjadi.

Terkait hal ini, Aggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin dalam rapat kerja beberapa waktu lalu meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk percaya diri terhadap kemampuan petani dalam negeri yang berhasil meningkatkan produksi. Dengan demikian kebijakan rencana impor beras bisa dibatalkan.

Menurutnya, DPR dan Kementan akan merasa gagal kalau semua program kerja yang dilakukan ujungnya adalah impor. Andi Akmal mengaku kecewa karena target penyerapan bulog sebesar 1,5 juta dijawab dengan rencana impor 2 juta ton.

Terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan ketersediaan bahan pokok pangan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional dalam kondisi aman. Dia menjamin produksi dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran mendatang.

SYL mengatakan, kepastian itu didapat dari laporan gubernur dan bupati seluruh daerah serta hasil pemantauan di lapangan. Hasilnya 13 komoditas Indonesia aman. Meski demikian dia tak menampik adanya 4 komoditas yang didatangkan dari luar negeri alias impor. Keempatnya adalah kedelai, gula, daging dan bawang putih.

Jika kita membaca kondisi yang ada saat ini, maka sudah sepatutnya kita bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada petani di seluruh Indonesia. Sebab melalui merekalah harga-harga cendrung stabil meski terjadi lonjakan permintaan. Terlebih disaat mendekati lebaran seperti sekarang ini. Yang pasti, petani panen raya, stabilitas harga merata. Itu fakta.

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR