Entikong, Gatra.com – Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan langsung ke Perbatasan Negara atau Pos Lintas Bangsa Negara (PLBN) yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia di kawasan Entikong, Kabupaten Sanggau, provinsi Kalimantan Barat. Kunjungan tersebut dilakukan KASAD pada 5 Januari 2023.

Menariknya, dalam kunjungan ke perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut, KASAD berkesempatan mengunjungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 12 Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Tidak hanya melakukan kunjungan yang bersifat rutin dan biasa, KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman berkesempatan mengajar siswa-siswi di SDN 12 Kecamatan Entikong tersebut.

Upaya mengajar para siswa-siswi SD merupakan perwujudan dari peran serta TNI dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanah konstitusi. Di hadapan para siswa SD, Jenderal Dudung menyampaikan materi tentang Pancasila, memberikan motivasi kepada siswa, serta menanamkan arti pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda yang akan menjadi garda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Sapu lidi kalau cuma satu saja maka tidak kuat. Kalau jadi satu ikatan, maka sapu tersebut akan kuat. Begitu juga dengan bangsa Indonesia,” ucap Dudung. Dengan gaya santun dan humanis, Jenderal Dudung menanyakan kepada siswa-siswi tentang cita-citanya di masa datang. “Siapa yang mau jadi TNI? Siapa yang mau jadi polisi? Siapa yang mau jadi Bapak Guru?,” ujar Dudung. Pertanyaan Dudung dijawab para siswa secara bergantian diselingi senyum dan gelak tawa sebagai pemecah suasana.

Dalam kesempatan mengajar di hadapan para siswa, Dudung menyampaikan bahwa Pancasila harus selau dipegang teguh, karena itu merupakan ciri khas bangsa Indonesia. “Dan Pancasila merupakan fundamental dan falsafah bangsa Indonesia yang harus dijalankan oleh setiap masyarakat,” ujar Dudung.

Jenderal Bintang Empat itu berpesan kepada siswa-siswi yang tinggal di perbatasan untuk belajar dengan penuh semangat dan rajin. Ia menanamkan wejangan agar siswa juga saling bersikap baik dan santun kepada sesama. “Tidak boleh menyakiti dan menyinggung perasaan orang lain. Kalau ingin sukses harus banyak-banyak berbuat baik dengan sesama,” tutur Dudung.