Jakarta, Gatra.com – Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid, mengaku bahwa Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, tak mengajukan syarat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) apabila koalisi besar gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terwujud. Menurutnya, pembentukan koalisi besar itu merupakan simbiosis mutualisme.
"Ya tentu enggak syarat-syaratan ya. Semuanya masih bersifat sama-sama dengan mutualisme, simbiosis [yang] saling menguntungkan, saling memberikan manfaat, saling membesarkan," kata Jazilul ketika ditemui awak media di Kediaman Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Jakarta Selatan, Senin (10/4).
Baca Juga: Prabowo Ungkap Komuniksi Politik dengan Puan
Dibandingkan kendala, Jazilul lebih memandang penentuan sosok pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) sebagai suatu rumusan yang perlu digarisbawahi dalam pembentukan koalisi besar. Pasalnya, koalisi besar yang diwacanakan mencakupi banyak partai politik dalam koalisi yang berbeda pula.
"Bukan kendala, tetapi bahwa mengumpulkan dua koalisi atau tiga koalisi itu kan pasti harus ada formula ya, utamanya terkait capres-cawapres," ucapnya.
Menurut Jazilul, wacana pembentukan koalisi besar memerlukan penjajakan secara terus-menerus. Namun demikian, katanya, belum ada format yang secara detail dan resmi terkait koalisi besar itu.
"Belum sampai kepada menyusun format detail, tetapi bahwa koalisi besar itu bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dan Indoensia ke depan, semakin kuatnya kebersamaan soliditas partai," ucap Jazilul.
Untuk diketahui, wacana koalisi besar mulai mencuat sejak pertemuan pimpinan sejumlah partai politik dalam acara Silaturahmi Ramadan yang digelar DPP Partai Amanat Nasional (PAN), pada Minggu lalu (2/4).
Baca Juga: Soal Koalisi Besar, PKB: Prinsipnya, PKB Pegang Komitmen Bersama Gerindra
Koalisi itu direncanakan akan terdiri dari gabungan KIR dan KIB. Dengan kata lain, koalisi itu terdiri dari gabungan lima partai politik, yakni Gerindra dan PKB, serta Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Wacana pembentukan koalisi besar atas gabungan kedua koalisi itu pun disebut turut menjadi pembahasan dalam pertemuan itu. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga menyambut positif wacana itu, dan menyebut kelima partai cocok untuk membangun koalisi besar bersama.