Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji mengungkap bakal ada perubahan pola konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tahun ini. Terutama saat periode Lebaran Idulfitri.
Menurutnya, libur lebaran dan cuti bersama yang lebih panjang membuat puncak permintaan BBM tahun ini cenderung lebih lama. Diketahui, pemerintah resmi menetapkan libur dan cuti bersama Idul Fitril 1444 Hijriah tahun ini mulai tanggal 19 April 2023 hingga 25 April 2023.
"Diperkirakan puncak konsumsi ada sekitar dua minggu," kata Tutuka dalam konferensi pers di BPH Migas, Senin (10/4).
Baca juga: Pemerintah Siapkan Tiga Skema Manajemen Lalu Lintas Mudik Lebaran 2023
Karena itu, Tutukan mengatakan bahwa diperlukan ketahanan stok BBM yang lebih panjang untuk mensuplai kebutuhan pemudik. Kendati, meskipun periode puncak permintaan BBM tahun ini diperkirakan lebih panjang, namun jumlahnya tidak sebesar puncak permintaan BBM tahun lalu.
Ia mengaku telah melakukan peninjauan sepanjang jalur mudik melalui Pantai Utara (pantura) hingga ke Semarang, Jawa Tengah. Menurut dia, persiapan stok dan fasilitas maupun infrastruktur BBM di jalur mudik tersebut telah tersedia dengan baik.
Adapun Kementerian ESDM bersama BPH Migas dan Pertamania Patra Niaga telah menyiapkan mobil tangki tambahan yang bisa dioperasikan saat terjadi kenaikan puncak permintaan BBM.
"Siaga 24 jam, Patra Niaga telah siap. Kerjasama dengan instansi terkait seperti Polri dan Pemda juga telah dilakukan," beber Tutuka.
Baca juga: Korlantas Tentukan Batas Waktu Pemudik di Rest Area Selama 30 Menit
Tutuka mengimbau agar masyarakat yang melakukan mudik dan perjalanan saat Lebaran bisa menggunakan kendaraan umum. Selain memberikan keamanan, penggunaan kendaraan umum dapat mengefisiensi konsumsi BBM.
"Masyarakat hati-hati dalam mudik, sebisanya tidak menggunakan roda dua, dan semaksimal mungkin bisa menggunakan kendaraan umum supaya lebih aman," imbuh Tutuka.