Home Internasional Dokumen Rahasia Pentagon Di Ukraina Bocor, Amerika Serikat Mata-matai Sekutunya

Dokumen Rahasia Pentagon Di Ukraina Bocor, Amerika Serikat Mata-matai Sekutunya

Washinton, Gatra.com - Departemen Kehakiman Amerika Serikat sedang menyelidiki kebocoran dokumen rahasia Pentagon. Dokumen itu berisi tentang aktifitas dalam perang di Ukraina. Dokumen yang berseliweran di media sosial itu berisi data sensitif tentang aktivitas militer, termasuk pesawat mata-mata drone AS dan penggunaan amunisi oleh pasukan Ukraina.

Atas permintaan Pentagon, Departemen Kehakiman meluncurkan penyelidikan atas kebocoran tersebut dan mencari siapa yang bertanggung jawab atas pelanggaran intelijen tersebut.

"Departemen Pertahanan secara aktif meninjau masalah ini, dan telah membuat rujukan resmi ke Departemen Kehakiman untuk penyelidikan," Sabrina Singh, wakil sekretaris pers Pentagon, mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan sejumlah media, Sabtu (8/4) waktu setempat.

Dokumen itu pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, termasuk dokumen yang dirilis di situs media sosial, termasuk Twitter.

Satu dokumen yang diduga dari kantor Kepala Staf Gabungan bertanggal 1 Maret, dan diberi label rahasia dan tidak untuk dibagikan kepada pemerintah asing. Dokumen itu merinci distribusi pasukan AS di wilayah tersebut baik di darat, udara maupun di laut. Dokumen itu juga mencakup berapa banyak peluru artileri yang ditembakkan pasukan Ukraina, termasuk rudal berbantuan roket yang telah digunakan untuk menghancurkan pos komando dan depot pasokan Rusia.

The Times juga melaporkan hari Sabtu bahwa lebih banyak dokumen telah dirilis yang menunjukkan AS memata-matai sekutu.

Pejabat pemerintah senior yang dihubungi USA TODAY Sabtu, menilai kebocoran itu mengkhawatirkan. Dia mengaku tidak memiliki pengetahun apakah akan lebih banyak dokumen yang akan dibocorkan. Sumber yang dikutip tersebut tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang masalah ini.

Sumber pemerintahan kedua menyebut kebocoran itu sebagai pengkhianatan kepercayaan yang mengerikan tetapi berspekulasi bahwa informasi yang dirilis memiliki nilai terbatas karena berumur beberapa minggu. "Perang berubah dengan cepat, hari demi hari, memberikan informasi itu gambaran singkat pada waktunya", kata sumber itu.

Motivasi pembocoran itu tidak jelas, menurut sumber itu. Ada kemungkinan ratusan orang memiliki akses ke dokumen tersebut. Pejabat administrasi mengatakan itu bisa jadi seorang ekstremis yang bersimpati dengan Rusia dan Vladimir Putin, atau seorang ideolog yang bertekad mengubah arah perang, atau mata-mata AS yang tidak loyal.

Mereka yang membocorkan rahasia pemerintah AS menghadapi hukuman berat. Chelsea Manning dijatuhi hukuman 35 tahun penjara pada 2013 karena perannya membocorkan materi rahasia pemerintah ke WikiLeaks. Presiden Barack Obama meringankan hukumannya pada tahun 2017.

195