Purworejo, Gatra.com-Hati-hati jika melihat iklan lowongan kerja dengan iming-iming gaji ratusan ribu tiap hari. Bisa jadi, itu adalah modus baru penipuan.
Seperti yang dialami TP (21), seorang mahasiswi salah satu PTS di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini. Berniat ingin mendapat penghasilan dan meringankan beban orang tua, gadis asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini kini malah harus menanggung utang hingga Rp20 juta.
Beruntungnya, ia cepat sadar dan menduga telah menjadi korban penipuan dan kemudian melaporkannya ke Polres Purworejo pada Hari Kamis (06/04/2023) lalu. Saat ditemui di kosnya yang terletak di Kelurahan Pangen Jurutengah, sambil sesekali menangis, TP menceritakan kronologi masalahnya.
"Awalnya, saya lagi buka-buka Instagram (IG), lihat ada iklan lowongan pekerjaan dengan gaji Rp500 ribu-Rp1,2 juta per hari. Syaratnya pun tidak ribet, tanpa diharuskan memiliki pengalaman, langsung saya coba klik dan diarahkan ke aplikasi Whats App (WA)," kata TP, Jumat (07/04).
Setelah masuk ke WA, ia kemudian diterima oleh customer service (CS) seorang perempuan mengaku dari Dream Partner yang mengklaim bekerja sama dengan banyak penjual online di seluruh Indonesia. Dalam percakapannya, mahasiswi semester akhir ini hanya ditanya nama dan umur.
Pekerjaan yang ditawarkan pun mudah, hanya menonton video berdurasi 3 menit. "Kata Mbak CS-nya, video itu bisa membantu UMKM mengoptimasi produk yang mereka jual agar menjadi peringkat teratas. Sebagai balas jasa, saya dijanjikan akan mendapat komisi 20%-30% per produk," tutur TP.
Setelah diberi simulasi dan mengisi saldo Rp40.000, maka TP mendapat akun tugas. Singkat cerita, kemudian pada tahap pertama TP memperoleh bonus Rp15.000, jadi total dana yang ada di dashboard akun tugas menjadi Rp55.000.
"Setelah paham cara kerjanya, saya diminta mendaftar akun sebagai member untuk mendapatkan tugas-tugas lanjutan. Setelah itu, saya bergabung dengan WAG Dream Partner, ternyata banyak anggotanya. Kami dipandu oleh mentor," papar anak sulung dari dua bersaudara ini.
Para member WAG Dream Partner kemudian diberikan tugas-tugas dengan nilai paket yang semakin meningkat. Pertama paket termurah Rp248.000 dengan komisi Rp48.000. Karena keuangan terbatas, TP mengambil paket termurah dan sukses, uang pun bisa ditarik ke rekeningnya.
Dari grup WA inilah kemudian permasalahan muncul, TP merasa tidak mendapat penjelasan yang baik dari mentor mengenai tugas-tugas lanjutannya.
Hingga kemudian ia mendapat sejumlah tugas yang total nominalnya mencapai Rp20 juta. Dari jumlah nominal di akun tugas miliknya, ada uang sejumlah Rp22 juta lebih yang tidak bisa ditarik dengan alasan harus melakukan tugas terakhir.
"Kata mentor, anggota harus menyelesaikan tugas sampai akhir baru bisa ditarik. Janjinya kalau sudah tugas terakhir, dari Rp20 juta akan jadi Rp49 juta lebih. Sebelumnya juga bilang, itu tugas teralhir tapi kok ada terus. Karena saya merasa sudah tertipu, maka saya beranikan diri lapor ke Polisi," ujar TP.
Beruntung, TP memiliki orang tua yang sangat support padanya, dengan kejadian ini pun tidak menyalahkan dirinya. "Hanya dua hari gabung lowongan kerja itu, saya punya hutang banyak. Saya hutang Pinjol total Rp12,6 juta. Kemudian ke teman-teman Rp7,1 juta. Beruntung orang tua tidak lantas menyalahkan dan ikut mencari solusi akan mengembalikan utang-utang saya," kata TP sambil terisak.
Dia berani mengungkapkan dugaan penipuan yang dialaminya, dengan maksud agar korban makin bertambah. Karena berdasarkan informasi dari keluarganya, sudah beberapa orang kena dengan nominal yang mencapai puluhan juta rupiah.