Asahan, Gatra.com- Kabag Pemerintahan Setdakab Asahan, Ade Sofianita menegaskan, izin perjalanan Bupati dan pejabat Pemkab Asahan ke luar negeri hanya izin untuk ibadah umroh. Sedangkan untuk izin ke Malaysia setahunya sama sekali tidak pernah ada.
"Yang ada hanya izin ibadah umroh. Semua izinnya lengkap dari Gubernur sampai Mendagri," ujar Ade lewat seluler kepada Gatra.com.
Pernyataan ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan terkait kasus dugaan perjalanan Bupati Asahan, Surya dan sejumlah pejabat Pemkab Asahan ke luar negeri yang diduga tanpa izin Menteri Dalam Negeri yang kini sedang mendapat sorotan kalangan aktivis.
Ade mengaku, semua pengurusan perizinan untuk perjalanan ibadah umroh Bupati Asahan yang membawa rombongan sejumlah pejabat pemerintah daerah setempat diurusnya dari tingkat Gubernur sampai ke Mendagri. "Tapi kalau izin ke Malaysia tidak ada. Karena saya sendiri pun tidak tahu kalau Bupati ada berangkat ke sana," katanya.
Selain Bupati Asahan, sejumlah nama pejabat yang turut mendampingi perjalanan Bupati Asahan, Surya ke Malaysia juga bakal dilaporkan. "Laporannya sedang disiapkan," kata Ketua LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) kabupaten Asahan, Hendra Arbain, Kamis (6/4)
Setelah melaporkan Bupati Asahan ke Mendagri dan Gubsu, para pejabat yang diduga ikut ke luar negeri akan dilaporkan ke Mendagri, Gubsu dan KASN. "Kasus ini akan kita tuntaskan, agar timbul efek jera," katanya.
Dia menyebutkan, dugaan jalan-jalan ke Malaysia sebenarnya bukan inisiatif Bupati. Tapi inisiatif oknum pejabat. Karena itu, menurutnya sangat tidak adil jika hanya Bupati yang dilaporkan, sementara pejabat penggagas ide jalan-jalan tersebut tidak dilaporkan.
Untuk menuntaskan kasus ini, dalam waktu dekat, Hendra menyatakan akan mendatangi Kantor Gubsu di Medan, mempertanyakan soal laporan yang telah mereka kirimkan. "Jika tak ada penindakan dari Gubsu, sehabis lebaran kita akan datang ke kantor Kemendagri," sebutnya.
Hendra menyebutkan, bukti awal kasus dugaan jalan-jalan para pejabat daerah ke luar negeri ini sudah mereka kantongi. Jika perlu, nanti akan diserahkan ke Mendagri. "Bukti awal sudah ada, dan ini menjadi petunjuk," ungkapnya.
Dalam perjalanan Umroh lazim jika penerbangan mampir di Malaysia. Sampai Malaysia biasanya sudah malam dan tidak bisa dilanjutkan dengan penerbangan langsung. Dan kesempatan transit itu biasanya digunakan untuk jalan-jalan.