Jakarta, Gatra.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) didorong dapat lebih memahami segala isu yang sedang berkembang di masyarakat. Terutama, isu yang menjadi perbincangan di dunia maya.
Untuk itu, ASN diminta untuk bisa memiliki kompetensi dibidang literasi digital. Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Boni Pudjianto mengatakan, literasi digital ditujukan untuk meningkatkan pemahaman ASN pun bisa memberikan pelayanan aktif kepada masyarakat lewat dunia digital.
"ASN juga diharapkan dapat memahami kultur digital serta kode etik untuk mewujudkan terciptanya netralitas dalam rangka memberi pelayanan terbaik sebagai aparatur negara," kata Boni Pudjianto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/4).
Boni juga menyebut, melalui kegiatan ini aparatur pemerintah diharapkan mampu mengelola rasa untuk menjadi perekat dan pemersatu bangsa pada kehidupan digital. Di samping mengarahkan aparatur pemerintah membentuk netralitas dalam menyambut tahun politik.
Karena menurutnya, netralitas ASN menjadi hal penting untuk diingatkan berulang kali kepada para PNS, PPPK, dan SDM di lingkungan Kemenkominfo.
“ASN dan SDM diharapkan dapat menjadi teladan, di mana tidak menunjukkan partisipasinya dalam kampanye politik dalam bertugas, agar menunjukkan sikap profesionalitas," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel A. Pangerapan pun menyampaikan bahwa belakangan masyarakat tengah mengawasi kinerja ASN dengan seksama. Sehingga, ASN perlu menyikapi hal tersebut dengan pentingnya menjaga jejak digital.
"Apa yang dilakukan di ruang digital benar-benar harus dipikirkan, terutama sebelum mengunggah sesuatu ke media sosial," ujarnya.
Selain itu, Semuel menjelaskan para ASN agar bekerja secara profesional dan jangan memihak terutama saat membuat postingan di ruang digital. Semua usaha ini dilakukan agar bisa menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman.
Disisi lain itu, Sekretaris Jenderal Kemenkominfo, Mira Tayyiba juga mengungkapkan bahwa segala hal negatif yang ada di ruang digital harus dihadapi dengan baik. Sebagai pelayan publik ASN harus merespons ruang digital secara proaktif.
"Bukan hanya dengan bisa mengoperasikan komputer, tetapi harus mempunyai kecakapan digital sesuai perkembangan teknologi terbaru," tuturnya.