Moskwa, Gatra.com - Negara-negara barat tidak memiliki hak untuk memberikan perintah kepada Tiongkok terkait hubungannya dengan Rusia dan posisinya dalam konflik di Ukraina. Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar Tiongkok untuk Rusia, Zhang Hui.
Zhang menanggapi tentang upaya Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang menekan Beijing di tengah konflik di Ukraina dan mengeklaim Tiongkok memberikan dukungan kepada Rusia.
“Bukan pihak Tiongkok yang menciptakan krisis di Ukraina. Tiongkok bukan pihak di dalamnya dan tidak memberikan senjata kepada salah satu pihak yang berkonflik. Barat seharusnya tidak dalam posisi memberikan perintah kepada Tiongkok,” ujar Zhang dilansir dari Russian Today, pada Jumat (7/4).
Menurut Zhang, Tiongkok tidak memiliki kepentingan dalam isu Ukraina. Negaranya tak menyulut api konflik di wilayah itu dan tidak memanfaatkan momen untuk mengambil keuntungan.
Sebaliknya, lanjut Zhang, Tiongkok secara konsisten menyerukan penyelesaian politik sejak pertempuran di Ukraina dimulai lebih dari setahun yang lalu. “Kami akan terus berpihak pada perdamaian, dialog, dan keadilan sejarah,” kata Zhang.
Mengenai hubungan Tiongkok-Rusia, Zhang mencatat bahwa Presiden Xi Jinping telah mengambil sikap untuk menguatkan hubungannya dengan Moskow selama kunjungan ke Rusia pada bulan lalu.
“Sejarah menunjukkan bahwa hubungan Tiongkok-Rusia dapat mengatasi tantangan di lingkup global yang terus berubah karena para tetangga telah menemukan jalan koeksistensi yang tepat,” ujar Xi Jinping.
Dalam kesempatan itu, Zhang turut menyinggung tentang upaya beberapa negara yang menggunakan isu Taiwan untuk mendapatkan keuntungan. Pihak-pihak itu mengaitkan isu Taiwan dengan konflik di Ukraina.
“Inti dari masalah Taiwan dan Ukraina sangat berbeda. Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Tiongkok, dan masalah ini murni urusan dalam negeri Tiongkok. Kami tidak menerima campur tangan apa pun dari pihak luar,” jelasnya.
Seperti diketahui, sejak tahun 1949 Taiwan telah menjalankan pemerintahan sendiri, tetapi tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari Tiongkok.
Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya dan sangat menentang kontak antara Taipei dan Washington, yang mendukung kedaulatan Taiwan dan berjanji untuk melindungi pulau itu secara militer.