Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjalin silaturahmi dengan Ketua Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan jajaran, lewat kunjungan politik Perindo ke kediaman Prabowo di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (5/4). Dalam pertemuan itu, Gerindra dan Perindo sepakat bahwa kedua pihak memiliki banyak visi dan nilai yang sama antara satu sama lain.
"Demikian, kita bahas banyak masalah, tapi intinya itu, jadi kita sepakat kita banyak visi yang sama, kita banyak nilai-nilai sama. Jadi kita akan bertemu lagi untuk dan kita sepakat bahwa kita ingin lebih dalam lagi pembicaraan, supaya kita bisa ada kerja sama politik ke depan untuk kepentingan bangsa dan rakyat," kata Prabowo Subianto dalam konferensi pers usai kunjungan Perindo di kediamannya, Rabu (5/4).
Prabowo mengatakan, pihaknya membuka peluang bagi Perindo untuk mendukung dan bergabung bersama koalisi besar. Untuk diketahui, wacana koalisi besar mulai mencuat sejak pertemuan pimpinan sejumlah partai politik dalam acara Silaturahmi Ramadan yang digelar DPP Partai Amanat Nasional (PAN), pada Minggu (2/4) lalu.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul dari Anies
Koalisi itu direncanakan akan terdiri dari gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dengan kata lain, koalisi itu terdiri dari gabungan lima partai politik, yakni Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta PAN, Partai Golkar dan Partai Pembangunan Persatuan (PPP).
"Kami akan bicarakan kami akan yakinkan kawan-kawan yang sudah dalam koalisi kami," ujar Prabowo.
Sementara itu, Hary Tanoesoedibjo juga mengatakan bahwa dalam pertemuan itu, kedua pihak mendiskusikan sejumlah isu, sekaligus melakukan penjajakan politik untuk dapat membangun kerja sama politik di kemudian hari.
"Tadi [kami] bicara, diskusi terkait dengan penjajakan bagaimana bisa bekerja sama secara politik untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Hary Tanoesoedibjo, dalam konferensi pers yang sama.
Baca juga: Soal Koalisi Besar KKIR-KIB, Golkar: Butuh Energi yang Cukup Besar untuk Raih Kemenangan