Home Politik Survei MIPOS: Mayoritas Publik Kecewa dengan Sikap Ganjar-Koster yang Tolak Timnas Israel

Survei MIPOS: Mayoritas Publik Kecewa dengan Sikap Ganjar-Koster yang Tolak Timnas Israel

Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS) mencatat mayoritas masyarakat Indonesia mengaku kecewa dan marah atas sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster yang menolak kehadiran tim nasional Israel untuk mengikuti ajang Piala Dunia U-20 tahun 2023 di Indonesia. Adapun, penolakan itu diyakini telah melatarbelakangi pembatalan status tuan rumah Indonesia untuk ajang tersebut.

"Terhadap sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali yaitu Wayan Koster yang menolak kehadiran timnas Israel, ternyata berbuntut terhadap pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia, mayoritas publik atau sekitar 75,2 persen responden tidak bisa memahami serta mengaku kecewa dan marah," kata Peneliti Senior MIPOS Yuyun Andriani dalam acara rilis survei virtual, Rabu (5/4).

Di samping itu, MIPOS juga mencatat, ada sebanyak 16,2 persen responden yang mengaku dapat memahami sikap kedua kepala daerah asal PDI Perjuangan itu, sedangkan 8,6 persen lainnya tercatat tidak dapat memberikan jawaban terkait tanggapan mereka atas sikap Ganjar dan Koster.

Baca juga: PDIP Buka Suara Soal Potensi Penurunan Elektabilitas Partai Usai Tolak Tim Israel

Yuyun mengatakan, survei itu juga mencatat bahwa setidaknya, ada tiga alasan signifikan yang mendasari kekecewaan mayoritas responden atas sikap Ganjar, Koster, serta pihak-pihak lain yang menolak kehadiran tim nasional Israel. Salah satunya, karena Ganjar dan sejumlah pihak lain dinilai tidak konsekuen, meski sebelumnya sudah setuju untuk menjadi tuan rumah pada saat Indonesia mengajukan lelang (bidding) pada 2019 lalu. Totalnya, ada sebanyak 34,7 persen responden yang mengaku kecewa karena hal tersebut.

"Kedua, penolakan Ganjar dan politisi lain lebih bermuatan atau lebih mengarah pada isu politik yang elektoral menghadapi Pemilu 2024," ujar Yuyun. Tercatat, ada sebanyak 25,4 persen responden yang menyatakan alasan itu.

"Kemudian, alasan yang ketiga, Ganjar dan pihak lain tersebut tak menghargai kerja keras jajaran pemerintahan Jokowi dalam mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk bisa terpilih menjadi host Piala Dunia yang baik," lanjutnya. Hasil survei itu mencatat, sebanyak 20,8 persen menyatakan hal tersebut sebagai alasan di balik kekecewaan mereka pada sikap penolakan dari Ganjar dan sejumlah pihak lain.

Untuk diketahui, riset MIPOS kali ini merupakan kombinasi antara metode telesurvei dengan analisis media monitoring yang dilakukan pada tanggal 29 Maret - 3 April 2023, dengan total sampel sebesar 1200 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis. Survei itu memiliki batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Baca juga: Puan Akui PDIP Turut Sedih dan Kecewa Atas Batalnya Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Adapun, Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) telah resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya digelar Mei mendatang. Keputusan itu diambil setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, pada Rabu (29/3) kemarin.

Sebagaimana disampaikan dalam rilisnya, keputusan FIFA itu dilandasi oleh situasi dan kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini. Kendati demikian, FIFA tidak menjelaskan secara rinci mengenai situasi yang pihaknya maksudkan itu. Namun begitu, sikap penolakan sejumlah pihak atas kedatangan tim nasional Israel dipercaya menjadi penyebabnya.

121