Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengingatkan para pedagang untuk membantu kelancaran suplai bahan kebutuhan pokok. Terutama saat menjelang momen Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah.
"Yang punya barang ojo disimpen, rakyat membutuhkan," ujar Perry dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa 2023, Rabu (5/4).
Perry mengimbau para pedagang tidak menimbun kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur dan ayam. Menurutnya, kebutuhan pokok itu harus terus tersedia di pasar untuk mencegah kenaikan harga dan memicu inflasi pangan berlebihan.
"Apapun buat opor, harus ada di pasar-pasar sehingga ini betul-betul suplainya ada," ucap Perry.
Baca juga: Panen Raya, BPS sebut Harga Beras Mulai Turun di 29 Kota
Ia menjelaskan bahwa untuk mengendalikan inflasi saat momen Hari Raya Idulfitri, pemerintah terus menggencarkan GNPIP di seluruh Indonesia. Hal itu seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat saat hari besar keagamaan nasional (HBKN).
Adapun sejumlah upaya yang dilakukan dalam GNPIP antara lain pengadaan pasar murah, kerjasama antar daerah, subsidi ongkos angkut pangan, gerakan tanam cabai, bantuan alsintan (alat mesin pertanian) dan saprotan, replikasi model bisnis, hingga digitalisasi data informasi dan komunikasi.
Perry mengatakan, sejak diberlakukan pada tahun lalu, GNPIP diklaim terbukti menekan inflasi pangan Indonesia. Merujuk pada data Bank Indonesia, inflasi pangan Juli 2022 sebesar 11,47% (year on year/yoy), kemudian berangsur turun hingga pada Maret 2023 ini inflasi pangan kelompok volatile foods sebesar 5,83% (yoy). Inflasi pangan pada Maret 2023 tersebut turun dibandingkan dengan inflasi pangan bergejolak pada bulan Februari 2023 sebesar 7,62% (yoy).
Baca juga: Harga Rokok Masih Tinggi Picu Inflasi Maret 2023 Sebesar 0,18 Persen
Sementara itu, menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023, kelompok bahan makanan mengalami inflasi tahunan sebesar 5,72% (yoy) dan inflasi bulanan sebesar 0,28% (month to month/mtm). Adapun bahan makanan pada Maret 2023 telah memberikan andil terhadap inflasi tahunan sebesar 1,06% dan terhadap inflasi bulanan sebesar 0,05%.
"Yok untuk tahun 2023 jangan kasih kendor, ini yang kami rencanakan tiada hari tanpa GNPIP," imbau Perry.