Jakarta, Gatra.com - Tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Teknik dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan saksi Mirza Mahendra tersebut akan dimintai keterangan oleh penyidik pada Selasa (4/4) siang ini. Selain Direktur Teknik tersebut, pemeriksaan juga akan kembali dilakukan terhadap KM selaku Supervisor Control Room Depo Plumpang.
"Pada pukul 13.00 WIB dilakukan pemeriksaan terhadap saudara MM selaku Direktur Teknik Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM," ujarnya saat di konfirmasi, Selasa (4/4).
Sementara itu, Ramadhan menjelaskan pada Senin (3/4) kemarin penyidik juga telah kembali memeriksa lima petugas control room yang masuk pada saat kejadian kebakaran tersebut. Kelima petugas yang diperiksa itu berinisial A, DPJ, HK, YM dan RT.
Baca juga: Buntut Kebakaran Depo Plumpang, Menteri ESDM Beri Mandat Bentuk HSEE ke Pertamina
Lebih lanjut, ia menuturkan penyidik juga telah membuka garis polisi yang sebelumnya dipasang di area sekitar ledakan pada Kamis (30/3) sebelumnya.
Ramadhan mengatakan tim gabungan sampai saat ini masih terus mendalami keterangan saksi dan barang bukti yang ada guna menentukan adanya unsur pidana atau tidak dalam peristiwa tersebut.
Ia menjelaskan sampai saat ini total sudah ada 55 orang saksi yang diperiksa dari pihak Pertamina, masyarakat, BMKG hingga Ditjen Migas Kementerian ESDM dalam kasus tersebut.
Kebakaran melanda Depo Pertamina di Plumpang terjadi pada Jumat (3/3) lalu sekitar pukul 20.11 WIB. Sebanyak 33 orang dilaporkan meninggal dunia, serta puluhan mengalami luka bakar akibat insiden ini.
Baca juga: Alasan Pertamina Lubricants Upgrade Fasilitas di DSP Plumpang Jakarta
Kebakaran tersebut merembet hingga ke pemukiman warga sekitar yang menyebabkan ratusan orang terpaksa harus mengungsi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyebut kejadian awal kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang ini diduga akibat gangguan teknis. Kebakaran tersebut, kata dia, terjadi saat sedang dilakukan proses pengisian BBM jenis Pertamax di sana.
"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih dan setelah itu didapati terjadi peristiwa terbakar," ujar Listyo kepada wartawan di lokasi, Sabtu (4/3).