Home Nasional Bertemu Mahfud MD, Ketum PP Muhammadiyah Tegas Minta Pemilu Tak Ditunda

Bertemu Mahfud MD, Ketum PP Muhammadiyah Tegas Minta Pemilu Tak Ditunda

Yogyakarta, Gatra.com – PP Muhamamdiyah melalui Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD minta pemerintah tidak menunda pelaksanaan Pemilu 2024.

Hal ini dinyatakan langsung Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pertemuan tertutup dengan Mahfud MD di Yogyakarta, Senin (3/4).

“Seputar Pemilu 2024, saya memberi masukan agar pemilu berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Seluruh komponen yang bertugas dalam pesta demokrasi ini mempersiapkan segalanya,” kata Haedar dalam rilisnya, Senin siang.

Persiapan ini dibutuhkan agar masyarakat dapat merasakan pemilu yang berkeadilan dan berkeadaban, sehingga menghasilkan pejabat-pejabat negara yang dapat memajukan hajat hidup bangsa.

Haedar berharap pemilu ini akan menjadi pemilu berkualitas, bukan sekadar memenuhi aspek demokrasi prosedural. Ia berharap pemilu ini wujud demokrasi yang substantif, menghasilkan DPR, Presiden, dan Wakil Presiden yang berdiri di atas semua golongan.

“Serta mampu memajukan bangsa dan negara di atas segalanya, serta menjaga konstitusi dan moralitas bangsa kita,” ucap Haedar.

Haedar juga menyatakan pemberantasan korupsi mesti menjadi komitmen bersama seluruh komponen bangsa, terutama dari pejabat negara baik lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

Semua pihak, kata Haedar, harus memiliki komitmen yang tinggi untuk taat pada konstitusi dan menjauhi segala praktik korupsi. Hal tersebut penting agar misi menyejahterakan negeri berjalan tanpa hambatan.

“Pemerintah dalam arti luas, di mana lembaga legislatif, lembaga yudikatif, maupun eksekutif serta seluruh perangkat-perangkat negara berkomitmen kuat untuk pemberantasan korupsi. Jika kita berhasil memberantas korupsi secara masif, secara terstruktur, dan sistematik, maka Indonesia-lah yang akan menang dan diuntungkan,” kata Haedar.

Muhammadiyah berharap pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila dan agama mesti menjadi komitmen kebangsaan. Apalagi mendekati musim pemilu, seluruh komponen mesti menanamkan nilai-nilai luhur seperti akhlak mulia, keadaban, tasamuh, dan lain-lain, baik dalam perkataan, pemikiran, maupun perbuatan.

“Saya yakin kalau nilai-nilai luhur kita berdasarkan agama, Pancasila, dan budaya bangsa menjadi alam pikiran dan orientasi tindakan, maka kita akan bisa menjadi bangsa yang besar, bangsa yang maju,” tutur Haedar.

Secara tertulis, Mahfud MD mengakui kontribusi Muhammadiyah dalam memajukan negeri. Ia berharap Muhammadiyah tetap memainkan perannya sebagai salah satu penjaga moral bangsa.

“Kehadiran Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara begitu penting, sehingga jalinan kerjasama antara Persyarikatan dan pemerintah perlu untuk ditingkatkan,” jelasnya.

27