Home Ekonomi Kemenkop UKM Dorong Pendekatan Klaster untuk Kembangkan UMKM Pandeglang

Kemenkop UKM Dorong Pendekatan Klaster untuk Kembangkan UMKM Pandeglang

Jakarta, Gatra.com – Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM), Yulius, mendorong agar pengembangan koperasi dan UMKM di Kabupaten Pandeglang, Banten, diperkuat dengan pendekatan klaster.

Yulius dalam keterangan pers diterima pada Minggu (2/4), menyampaikan, pendekatan klaster untuk mengembangkan koperasi dan UMKM tersebut bisa dilakukan karena Pandeglang mempunyai potensi ekonomi yang besar di sektor pertanian dengan berbagai komoditas unggulan.

Baca Juga: Rumah UMKM Rembang Kebanjiran Pesanan Hampers dari Berbagai Daerah

Potensi ekonomi tersebut, kata Yulius, dalam pembukaan Festival UMKM dan Bazar Ramadan Hari Jadi Ke-149 Tahun Kabupaten Pandeglang pada akhir pekan kemarin, di antaranya talas beneng dan olahan daun rajangan.

Kemudian, kata dia, minyak cengkih, gula aren, tanaman hias, kelapa dan olahannya, vanili, serta walet. Selain itu, ada potensi maritim bisnis dan juga wisata bisnisnya.

Ia menjelaskan, melalui sistem klaster diharapkan akan membentuk kerja sama antar-KUMKM dalam produksi, pengadaan bahan baku, pemasaran, teknologi, inovasi, serta kemitraan yang kuat dengan berbagai stakeholder.

Sesuai amanat PP 7 Tahun 2021, kata Yulius, Kemenkop dan UKM terus memberikan dukungan kepada pengembangan KUMKM, di antaranya fasilitasi akses pembiayaan UMKM melalui KUR.

Bukan hanya itu, pihaknya juga memberikan akses dukungan pada pembiayaan koperasi melalui LPDB KUMKM hingga akses promosi dan pemasaran melalui pendampingan onboarding dan pameran, baik di dalam maupun luar negeri.

Ada juga fasilitasi peningkatan kapasitas SDM KUMKM, baik yang sifatnya vokasi maupun kompetensi berbasis pada sektor unggulan UMKM (fashion, ekonomi kreatif, kuliner, homedecor, pertanian/perkebunan, perikanan/peternakan, dan pariwisata).

"Termasuk pendampingan penerbitan legalitas dan sertifikasi usaha seperti NIB, HKI-Merek, Halal, SPIRT, MD, dan lainnya. Begitu juga dengan Korporatisasi Koperasi Pangan untuk memperkuat posisi tawar UMKM dan kemitraan usahanya,” ujarnya.

Yulius pun berharap kegiatan Festival UMKM dan Bazar Ramadan ini berdampak positif untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Pandeglang, serta membantu masyarakat untuk memeroleh bahan pokok dan kebutuhan lainnya dengan harga terjangkau.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Hj. Irna Narulita, menyampaikan bahwa pelaku UMKM merupakan subjek dan motor penggerak perekonomian di Pandeglang. “Melalui momen ini, kita harus terus mempromosikan keunggulan produk lokal,” katanya.

Irna memastikan hampir seluruh pelaku UMKM dan ekonomi kreatif yang hadir dalam bazar ini menjajakan produk lokal. Di samping itu, untuk lebih memajukan kinerja UMKM, Kabupaten Pandeglang sudah memiliki Mal Pelayanan Publik untuk UMKM.

“Segala pengurusan perizinan dan lainnya sudah dilakukan dengan efisien, cepat, dan murah,” kata Irna.

Saat ini, lanjut Irna, sebanyak 32 ribu UMKM yang ada di Pandeglang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). “Perputaran yang dihasilkan pelaku UMKM mencapai Rp2,1 triliun,” ujarnya.

Baca Juga: Fokus UMKM, Amarta Telah Salurkan Modal Kerja Rp11 Triliun ke Pengusaha Mikro

Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah mendorong pelaku UMKM untuk masuk dalam ekositem digital. Dengan berjualan online, pelaku UMKM tidak perlu lagi memikirkan sewa tempat, bayar karyawan, dan sebagainya.

“Secara keuntungan jelas lebih menguntungkan dengan berjualan online," kata Dimyati.

Bagi Dimyati, bila UMKM kuat maka bisa menumbuhkan perekonomian, termasuk ketika dalam kondisi krisis ekonomi. Oleh karena itu, UMKM harus hidup dan para pelakunya harus terus meningkatkan ilmu pengetahuannya agar lebih maju lagi.

229