Mataram, Gatra.com - Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Kabupaten dan Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (2/4), sekitar pukul 16.40.57 Wita. BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, pada Minggu (2/4).
Baca Juga: Sumbar Diancam Megathrust Mentawai, BMKG: Mirip Gempa Turki
Menurutnya, hingga pukul 16.55 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak satu kali.
Gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 67 kilometer (km) arah Timur Laut Kota Bima itu terasa di daerah Bima dengan getaran seperti ada truk yang berlalu.
Kemudian di Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Gowa, hingga Makassar, getaran terasanya di dalam rumah. Sedangkan di Mataram dan Labuhan Bajo, getaran kedalaman 30 kilometer itu hanya dirasakan sebagian orang.
Karena itu, masyarakat diimbau tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Selain itu, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa," katanya.
Kemudian, sebelum kembali ke rumah, warga diminta untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal masing-masing cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang dapat membahayakan kestabilan bangunan.
Baca Juga: Bandara Pintu Masuk Bantuan Untuk Korban Gempa Diserang Israel
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, lanjut Ardianto, gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip),” ujarnya.