Mekkah, Gatra.com - Otoritas Arab Saudi menyarankan bagi seluruh jemaah umrah untuk tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar, dan barang-barang bernilai mahal saat bepergian ke Kerajaan Saudi untuk melakukan umrah.
Dalam sebuah posting di Twitter dikutip Al-arabiya, Ahad (2/4), Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyarankan jamaah yang bepergian ke Arab Saudi untuk tidak membawa emas batangan, batu mulia dan logam mulia pada umumnya dan membatasi membawa uang tunai maksimal US$16.000 (SAR 60.000) atau sekitar Rp 245 juta.
Otoritas pemerintah juga mendesak jemaah untuk mengunduh aplikasi bank dari situs resmi, tidak membagikan detail rekening bank atau mentransfer uang ke pihak yang tidak dikenal, dan mengabaikan pesan teks (handphone) dari sumber yang tidak dikenal.
Baca Juga: Arab Saudi Kembali Buka Umroh, Ka'bah Sudah Bisa Disentuh
Jemaah disarankan untuk memberi tahu kementerian atau otoritas terkait jika mereka mencurigai adanya penipuan atau menjadi korbannya.
Sebelumnya pada bulan Maret, kementerian telah meminta umat Islam untuk hanya melakukan umrah sekali selama bulan suci Ramadhan, untuk mengurangi kepadatan dan memastikan perjalanan yang lancar dan mudah bagi para peziarah di lokasi.
Umat Muslim dari seluruh dunia dapat mendaftar untuk menunaikan ibadah haji melalui aplikasi Nusuk, dan mengatur seluruh perjalanan mereka – mulai dari mengajukan eVisa hingga memesan akomodasi dan penerbangan – di platform tersebut.
Baca Juga: Jelang Ramadan 2023, Arab Saudi Siapkan Izin Umrah melalui Aplikasi Nusuk
Umrah adalah ziarah umat Islam ke Mekah yang dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali selama di bulan haji.
Ramadhan – periode suci selama sebulan ketika umat Islam berpuasa dari matahari terbit hingga terbenam – melihat sejumlah besar orang yang ingin melakukan umrah.
Ramadan tahun ini dimulai pada 23 Maret dan akan berakhir pada 21 April.